Pesan Jokowi ke Seluruh Menteri: Jangan Lelah dan Lengah Tangani Kasus Covid-19
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah terus bergerak cepat dalam penanganan kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Bahkan, dirinya bersama para pembantu lainnya dimintai langsung oleh Presiden Joko Widodo agar tidak lengah dalam penanganan Covid-19.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah terus bergerak cepat dalam penanganan kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Bahkan, dirinya bersama para pembantu lainnya dimintai langsung oleh Presiden Joko Widodo agar tidak lengah dalam penanganan Covid-19.
"Bapak presiden tadi pagi menyampaikan kepada seluruh gubernur dan juga para menteri ke terutama pimpinan kementerian dan lembaga untuk tidak lelah dan tidak lengah di dalam menangani perkembangan Covid-19," kata dia dalam konferensi pers BNPB, secara virtual, di Jakarta, Senin (31/11).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Bendahara Negara itu menyebut, Presiden Jokowi sangat berhati-hati dan mewaspadai lonjakan kasus positif meningkat ketika memasuki periode akhir 2020. Apalagi pada periode itu banyak kegiatan masyarakat pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Dan ini adalah bulan di mana banyak sekali mungkin kegiatan masyarakat nanti menjelang libur akhir tahun yang perlu untuk diantisipasi," kata dia.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya bagi seluruh kementerian lembaga dan pemerintah daerah, baik gubernur, walikota, dan bupati betul-betul melihat data jumlah penyebaran kasus positif di daerahnya masing-masing.
"Beliau menyampaikan berbagai data yang perlu untuk diwaspadai terutama kenaikan jumlah kasus positif. Dan ini berarti langkah-langkah untuk pencegahan akan dan akan terus ditingkatkan pada hari-hari ini hingga kita bisa melaksanakan untuk pengobatan melalui vaksinasi," jelas dia.
Baca juga:
Dukung Program Satu Juta Rumah, Perumnas Raih Utang Rp650 Miliar
Menko Luhut Minta KKP Segera Mulai Pencairan Anggaran Rp6,65 T Awal 2021
BI Sebut Ekonomi Global Tunjukkan Perbaikan Sejak Kuartal III-2020
Dorong Pemulihan Ekonomi, Pemda Diminta Genjot Belanja Daerah
70 Pemda Ajukan Pinjaman ke Kemenkeu, Totalnya Capai Rp56 Triliun
Sukseskan Program PEN, 21 Daerah Dapat Pinjaman Rp10 Triliun Dari Pemerintah