Pesan Sri Mulyani pada Peringatan Hari Pajak 2019
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani memberikan pesan kepada seluruh pegawai terkait pentingnya DJP dalam mendorong pembangunan negeri. Cita-cita DJP, menurutnya selaras dengan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin upacara peringatan Hari Pajak 2019 di Lapangan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Senin (15/7). Upacara tersebut diikuti oleh Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan dan seluruh pegawai DJP.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani memberikan pesan kepada seluruh pegawai terkait pentingnya DJP dalam mendorong pembangunan negeri. Cita-cita DJP, menurutnya selaras dengan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Kapan Ghea Indrawari berencana menikah? "Fun fact, dari aku kecil, aku bilang ke teman-teman aku paling cepat nikah umur 30,"
"Insan pajak saya ingin menggunakan peringatan hari pajak mengingatkan kita semua. Anda berdiri dan berada di kantor tulang punggung negeri, tugas Anda satu napas bersama dengan kelahiran NKRI. Kini tugas Anda tidak terpisahkan dari membangun dan membesarkan serta mencapai cita-cita NKRI," ujar Sri Mulyani.
Kecintaan terhadap NKRI bagi insan perpajakan merupakan suatu jati diri yang tidak bisa dipisahkan dengan semangat membangun Indonesia. Dia juga mengingatkan, perbedaan bukan suatu halangan dalam menjalankan cita-cita negara.
"Saya ingin mengingatkan Indonesia sejak awal dilahirkan hingga diproklamirkan bangsa yang berbeda-beda, ber-bhineka namun kita semua memiliki rasa persatuan dan kesatuan serta nasionalisme dalam mewujudkan bangsa merdeka, memerangi penjajahan dan ketidakadilan," jelas Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengajak agar seluruh pegawai gencar mendukung reformasi perpajakan. Hal ini bertujuan menciptakan penerimaan negara yang berkeadilan. "Saya ingin seluruh insan pajak untuk terus mengibarkan api reformasi perpajakan yang sudah dicanangkan pemerintah," jelasnya.
Catatan lain yang disampaikan oleh Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut adalah pajak merupakan instrumen fiskal yang penting sebagai tulang punggung pembangunan negara. Sebab tanpa penerimaan pajak, pembangunan seperti infrastruktur seperti saat ini tidak akan terwujud.
Tidak hanya pembangunan infrastruktur, pajak juga digunakan untuk pembangunan di bidang lainnya. Seperti untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan fokus pada pendidikan dan kesehatan.
Baca juga:
Sri Mulyani Belum Putuskan Revisi PPN Avtur
Beli Pempek Palembang di Warung Kini Kena Pajak Tambahan
Wapres JK : Penarikan Pajak Perusahaan Digital Jadi Masalah Dunia
PP Terbit, Pemerintah Resmi Berlakukan Insentif Pajak 200 Persen
Belum Terealisasi, Penurunan Pajak Perusahaan Tengah Proses Revisi Undang-undang
Sri Mulyani Terbitkan Aturan Diskon Pajak 300 Persen Minggu Depan