Pesawat Buatan Indonesia Terbang di Langit Nepal
Pesawat CN-235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia resmi terbang di langit Himalaya, Nepal, pada 19 November 2019. Ini dilakukan setelah dilakukan Final Acceptance Flight dari Pemerintah RI kepada pihak Angkatan Darat Nepal (Nepalese Army).
Pesawat CN-235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia resmi terbang di langit Himalaya, Nepal, pada 19 November 2019. Ini dilakukan setelah dilakukan Final Acceptance Flight dari Pemerintah RI kepada pihak Angkatan Darat Nepal (Nepalese Army).
Dubes RI di Dhaka, yang wilayah akreditasinya juga merangkap Nepal, mewakili Pemerintah RI dalam upacara serah terima tersebut. Adapun dari pihak Angkatan Darat Nepal diwakili oleh Brigjen Kumar Rayamajhi, Chief of Army Aviation.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana cara Kementan untuk meningkatkan produksi beras di Indonesia? "Kita akan akselerasi di semua daerah karena kita tau ada potensi di indonesia. Dulu kita pernah lakukan selamatkan rawa di 8 provinsi. Rawa ini akan kita jadikan IP 2 dan itulah target kita. Kalau semua ini bisa kita lakukan Insyaallah masalah pertanian beres. Minimal tahun depan impor berkurang," katanya.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Apa yang menjadi produk unggulan dari PT Tera Data Indonusa Tbk saat ini? Saat ini PT Tera Data Indonusa Tbk memiliki 2 merek laptop yaitu Axioo dan Pongo yang bersaing di jajaran laptop merek luar.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang menjadi produk utama usaha Dira dan suaminya? Petai menjadi jenis sayuran yang tidak bgitu banyak disukai orang, karena memiliki bau menyengat. Tetapi berbeda dengan Dira, seorang petani asal Wonogiri yang memanfaatkan petai sebagai sumber penghasilan.
Ini adalah kali pertama PT Dirgantara Indonesia mengekspor pesawat ke Nepal setelah penandatanganan kontrak pengadaan satu unit pesawat military transport tersebut pada 16 Juni 2017.
"Ekspor pesawat CN-235-220 ke Nepal ini diharapkan terus berlanjut," ujar Dubes RI Dhaka, Rina P Soemarno.
Bukti Pasar Non Tradisional Sangat Besar
Keberhasilan ekspor pesawat CN-235-220 ini menjadi bukti bahwa potensi pasar non tradisional Nepal, khususnya untuk industri strategis Indonesia, sangat besar
Pesawat CN-235-220 yang akan digunakan oleh Angkatan Darat Nepal ini sangat istimewa karena memiliki 5 konfigurasi yang dapat diubah dalam waktu singkat, yaitu konfigurasi untuk pengangkutan pasukan/penerjun payung, konfigurasi untuk VIP, konfigurasi untuk evakuasi medis, pesawat penumpang, dan kargo. Pesawat multiguna ini juga sangat cocok untuk digunakan di Nepal yang memiliki kontur geografi pegunungan.
Sebelum serah terima pesawat kepada Angkatan Darat Nepal, dilakukan proses flight-training oleh pilot Indonesia untuk pilot Angkatan Darat Nepal yang dipimpin oleh Capt. Esther Gayatri Saleh sebagai test pilot in command dan flight instructor.
Pesawat CN-235-220 yang telah tiba di Nepal sejak 2 November 2019 lalu, juga telah melalui serangkaian proses post-delivery inspection sebelum diserah-terimakan secara resmi kepada pihak Angkatan Darat Nepal.
"Keberhasilan ekspor pesawat CN-235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia ini diharapkan dapat mendorong BUMN lain di Indonesia untuk dapat melirik potensi pasar Nepal," ujar Dubes Rina.
Nepal Gencar Membangun
Nepal saat ini tengah gencar-gencarnya melakukan pembangunan di berbagai bidang antara lain infrastruktur jalan, kereta api, pembangunan bandara internasional baru, dan berbagai proyek infrastruktur untuk pariwisata.
"Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk dapat dimanfaatkan oleh BUMN Indonesia, karena jika Indonesia terlambat masuk ke pasar Nepal sekarang, maka kompetisi untuk masuk pasar Nepal akan lebih berat di masa yang akan datang," jelas Dubes Rina.
Dubes Rina mengatakan bahwa KBRI terus mendorong upaya penetrasi produk Indonesia untuk masuk ke pasar Nepal melalui penguatan diplomasi ekonomi.
Sebelumnya pada awal November 2019 lalu, KBRI Dhaka membawa delegasi dari BUMN untuk bertemu dengan Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Pengadaan Nepal serta Kepala Badan Investasi Nepal guna melihat potensi pasar dan investasi Indonesia di berbagai proyek strategis pembangunan yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Nepal.
(mdk/idr)