Buronan Nomor 1 Thailand Dijemput dengan Pesawat Khusus, Ekstradisi Dikawal 10 Anggota Polri
Buronan Nomor 1 Thailand Dijemput dengan Pesawat Khusus, Ekstradisi Dikawal 10 Anggota Polri
Buronan nomor satu Thailand Chaowalit Thongduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman akan diekstradisi ke negaranya, Selasa (4/6) hari ini.
Buronan Nomor 1 Thailand Dijemput dengan Pesawat Khusus, Ekstradisi Dikawal 10 Anggota Polri
"Jam 3 (15.00 WIB) dari Soetta," kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti saat dikonfirmasi, Selasa (4/6).
Dia mengatakan Polri mengerahkan 10 anggota untuk mengawal proses ekstradisi tersebut. Anggota polisi tersebut berasal dari Bareskrim Polri dan Hubinter.
Proses pemulangan Chaowalit berlangsung di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dijemput oleh pihak Thailand menggunakan pesawat khusus.
"Dijemput pesawat khusus dari Bangkok," ujarnya.
Sekadar informasi, Chaowalit ditangkap jajaran Polri di apartemen yang ada di kawasan Kabupaten Badung, Bali beberapa hari lalu.
Penangkapan dilakukan berdasarkan hasil penerbitan red notice interpol yang dimintakan oleh kepolisian Thailand atas sederet rekam jejak kriminal dari Chaowalit Thongduang.
Saat persidangan di Pengadilan Phatthalung, Chaowalit divonis 20 tahun 6 bulan penjara pada Januari 2022.
Dia didakwa mencoba membunuh asisten pengadilan dengan hukuman penjara seumur hidup.
Kemudian, Chaowalit dipindahkan ke penjara Nakhon Si Thammarat. Di penjara, dia sempat jatuh sakit dan dilarikan ke rumah sakit Rumah Sakit Maharaj Nakhon Si Thammarat. Namun, pada 22 Oktober 2023 dia malah melarikan diri.
Selanjutnya, polisi melacak sempat menemukan Chaowalit di tempat persembunyiannya di pegunungan Banthad, Trang pada 8 November.
Dalam pertemuan ini, sempat terjadi baku tembak dan dia melarikan diri kembali sampai akhirnya tiba di Indonesia, sejak Desember 2023.
Pentingnya Chaowalit Thongduang
Otoritas Pemerintah Thailand bisa bernapas lega setelah kerja sama police to police dengan Polri berbuap pada penangkapan Chaowalit.
Secretary-General of the office of Narcotics Control Board Pol LT, General Phanurat Lukboon pun menyampaikan terima kasih kepada Polri atas penangkapan ini.
"Ya saya dapat tugas dari Kementerian Thailand (untuk mewakili). Terima kasih kepada pihak polisi Indonesia, tertangkap Chaowalit Thongduang," kata Phanurat dalam bahasa Thailand yang diterjemahkan ahli bahasa saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (2/6).
Phanurat mengatakan alasan pentingnya bagi Thailand menangkap Chaowalit Thongduan, karena terkait dengan kepercayaan publik.
Sepak terjang kriminal buronan kelas satu Thailand itu telah meresahkan masyarakat.
Chaowalit merupakan bandar narkoba yang telah dijatuhi hukuman. Namun berhasil melarikan diri, dengan aksi pembunuhan terhadap aparat penegak hukum.
"Sampai hari ini berlaku 222 hari (pelarian Chaowalit Thongduan). Kasus itu membuat rakyat tidak percaya kepada pekerjaan polisi yang tidak bisa dipercayakan. Polisi negara Thailand menjadikan tertangkap ini jadi orang yang harus penting ditangkap,” tuturnya.
Dengan begitu, Phanurat menegaskan pentingnya kerja sama internasional dalam pemberantasan peredaran narkoba yang telah menjadi kejahatan transnasional.
"Masalah narkoba menjadikan masalah yang kita harus bercampur tangan sama negara lain. Terima kasih kepada bapak Direktur Kepolisian Negara Indonesia yang membantu sampai tertangkap tersangka ini,” tutur dia.