Buronan Nomor Satu Thailand Diekstradisi, Sepakat Barter dengan Fredy Pratama?
Polri menerima permintaan red notice Chaowalit dari Royal Thai Police pada 16 Februari 2024.
Pemulangan Chaowalit Thungduang alias Sia Paeng Nanoo juga akan mendapat pengawalan dari Polisi Thailand.
Buronan Nomor Satu Thailand Diekstradisi, Sepakat Barter dengan Fredy Pratama?
Buronan nomor satu Thailand, Chaowalit Thungduang alias Sia Paeng Nanoo akan dikawal 10 petugas Bareskrim Mabes Polri, Polda Sumut dan Div Hub inter Polri.
Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Pol Khrisnamurti, menegaskan pemulangan terhadap buronan nomor satu negeri gajah putih itu akan dilaksanakan dengan pesawat dari Thailand.
“Nanti akan dikawal dengan 10 anggota Polri dari bareskrim, Polda Sumut dan divisi internasional. Pesawatnya didatangkan langsung dari Thailand dikenal dengan kehakiman Thailand,” ungkap Kadiv Hub Inter Polri, Irjen Pol Khrisnamurti di Tangerang, Selasa (4/6/2024).
Selain 10 anggota Polri, pemulangan Chaowalit Thungduang alias Sia Paeng Nanoo juga akan mendapat pengawalan dari Polisi Thailand.
Khrisna menegaskan proses pemulangan Chaowalit dilakukan dengan mekanisme pelanggaran administrasi keimigrasian. Sehingga yang bersangkutan dipulangkan dari Indonesia ke negara asalnya karena masuk ke Indonesia diluar prosedur masuknya WNA ke Indonesia.
“Dilakukan proses pemulangan melalui mekanisme pintu operation, yaitu menggunakan instrumen pelanggaran imigrasi sehingga yang bersangkutan dideportasi sebagai gambaran tersangka masuk ke Indonesia tidak melalui jalur pintu masuk Indonesia,” tegas Khrisna.
Diterangkan Khrisna, proses pemulangan Chaowalit ke negara asalnya melalui deportasi yang dilakukan kantor Imigrasi Kementerian Hukum dan RI.
“Pada yang terkait dengan proses deportasi ini kemudian Negara Republik Indonesia melakukan kepada otoritas Thailand, dalam hal ini kepolisian Thailand melalui mekanisme menyerahkan dengan difasilitasi, dideportasi yang akan kepada imigrasi dan imigrasi sudah mengeluarkan deportasi juga sudah dibuat surat,” ujar Irjen Khrisna.
Bareskrim Polri mengakui penangkapan dari buron nomor satu Thailand, Chaowalit Thongduang bisa menjadi jalan untuk meringkus Fredy Pratama gembong narkoba yang sampai saat ini masih bersembunyi di Thailand.
"Kita kan join nih. Ada ubi ada talas. Ada Budi, ada balas lah. Kita juga minta demikian dong,” kata Dirtipnarkoba Bareskrim, Brigjen Mukti Juharsa saat ditanya awak media, Minggu (2/6/2024).
Oleh sebab itu, Jenderal Bintang Satu tersebut menyatakan dengan penangkapan Chaowalit Thongduan bisa menjadi nilai barter, guna proses pengejaran Fredy Pratama.
Diketahui, Chaowalit yang menjadi buron nomor satu di Thailand ditangkap tim gabungan Polri di Bali pada tanggal 30 Mei 2024. Buronan nomor 1 Thailand tersebut masuk ke Indonesia sejak 8 Desember 2023.
Buronan paling dicari itu melarikan diri dari penjara Thailand pada 22 Oktober 2022 saat izin berobat gigi di rumah sakit.
Pelarian Chaowalit dibantu rekan-rekanya yang merupakan gembong narkoba. Sebelum melarikan diri, Chaowalit sempat menempang anggota polisi Thailand. Chaowalit melarikan diri ke India, lalu ke Indonesia melalui perairan Aceh pada 8 Desember 2023.
Polri menerima permintaan red notice Chaowalit dari Royal Thai Police pada 16 Februari 2024. Lalu memburu keberadaa-nya yang terendus berada di Sumatera Utara. Setelah diselidiki pada 20 Mei 2024, Chaowalit sudah berpindah tempat ke Bali untuk berlibur.
Selama masa pelarian-nya, Chaowalit berpura-pura bisu karena tidak bisa berbahasa Indonesia maupun Inggris. Dalam berkomunikasi dengan pihak-pihak yang menemaninya menggunakan bantuan aplikasi google translate.