![Lokasi Buronan Fredy Pratama Terendus, Ada di Pedalaman Hutan Thailand Perbatasan Burma](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/3/1717380476566-zacfd.jpeg)
Lokasi Buronan Fredy Pratama Terendus, Ada di Pedalaman Hutan Thailand Perbatasan Burma
Lokasi itu didapat setelah hasil serangkaian kerjasama penyelidikan dengan Kepolisian Thailand.
Lokasi itu didapat setelah hasil serangkaian kerjasama penyelidikan dengan Kepolisian Thailand.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengakui telah mendapatkan informasi lebih rinci terkait keberadaan dari gembong narkoba jaringan internasional, Fredy Pratama.
Dia menyebut lokasi Fredy saat ini berada di pedalaman hutan Thailand perbatasan dengan Myanmar. Lokasi itu didapat setelah hasil serangkaian kerjasama penyelidikan dengan Kepolisian Thailand.
“Kalau Fredy Pratama, sejauh ini pendalamannya, informasi dari mereka, dan dari kita juga sudah lidik mereka masih di wilayah perbatasan antara Thailand dan Burma,” kata Mukti kepada wartawan, Senin (3/6).
Namun demikian, Mukti belum bisa berbicara lebih jauh perkembangan proses penyelidikan Fredy Pratama. Sebab, saat ini pihaknya masih terus mengumpulkan informasi untuk penangkapan gembong narkoba tersebut.
“Ya, Insya Allah, nanti Pak Audi dengan Pak Wadir dan tim Fredi Pratama akan berangkat berbarengan dengan tersangka dengan petugas sana,” kata dia.
Sementara terkait penangkapan buron nomor satu Thailand, Chaowalit Thongduan. Mukti memandang bisa menjadi jalan untuk meringkus Fredy Pratama yang masih bersembunyi di Thailand.
"Kita kan join nih. Ada ubi ada talas. Ada Budi, ada balas lah. Kita juga minta demikian dong,” kata Mukti.
Oleh sebab itu, Jenderal Bintang Satu tersebut menyatakan dengan penangkapan Chaowalit Thongduan bisa menjadi nilai perjanjian barter, guna proses pengejaran Fredy Pratama
“Dia kan gembong besar. Ya saling tukar aja. Barter. Itu yang kita inginkan," ujarnya.
“Kita sudah ngomong tadi dengan Menteri, dengan Ditektur Narkoba, dengan Direktur Imigrasi akan membantu untuk menangkap Fredy Pratama. Kita berdoa semoga tim beliau kembali ke Indonesia bisa membawa Fredy Pratama,” imbuh dia.
Pidana Asal Fredy Ditangani Indonesia
Sementara dalam kasus TPPU Fredy ditangani oleh Thailand, namun Mukti menegaskan Polri tetap meminta kepada kepolisian Thailand untuk menulanglan Fredy ke tanah air apabila nanti ditangkap.
“Tapi dari pihak kepolisian Thailand meminta hanya mereka yang ungkap untuk TPPU. Untuk fredy pratama sendiri ini masih 50:50. Apakah diserahkan ke Indonesia atau tidak,” jelasnya.
“Kemarin saya desak agar diserahkan ke Indonesia, karena tindak pidana awal adalah di Indonesia, sementara Thailand hanya masalah TPPU,” sambung Jenderal Bintang Satu Polri tersebut.
Adapun sejauh ini Polri telah menyita aset yang terkait Fredy Pratama di Indonesia sebesar Rp432,2 miliar. Dengan total tersangka yang berhasil diringkus sebanyak 60 orang.
Diantaranya 4 orang tersangka pada kasus laboratorium gelap di Sunter telah ditetapkan sebagai tersangka. Secara rinci untuk tahap dua sebanyak 45 tersangka, P-19 sebanyak 1 tersangka, dan masih proses penyidikan sebanyak 14 orang.
Terkait dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Mukti memastikan akan dilakukan di Thailand.
Baca SelengkapnyaPolisi: Fredy Pratama Tidak Pindah-Pindah, Masih di Dalam Hutan Thailand
Baca SelengkapnyaLokasi Fredy Pratama masih disebut berada di pedalaman hutan Thailand.
Baca SelengkapnyaNama Fredy Pratama masih menjadi buronan kelas kakap kepolisian dari empat negara.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Yakin Fredy Pratama ‘Escobar Indonesia’ Masih Sembunyi di Hutan
Baca Selengkapnya"Setelah kami sita aset-asetnya, tentu ruang lingkup Fredy Pratama akan semakin sempit," kata Brigjen Pol. Mukti Juharsa
Baca Selengkapnyaetika Polri bertemu dengan Kepolisian Thailand di Malaysia untuk membahas rencana penanganan TPPU yang akan menyasar harta dari istri Fredy.
Baca SelengkapnyaRatusan Jaringan Fredy Pratama itu ditangkap selama tahun 2020-2023.
Baca SelengkapnyaPolisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca Selengkapnya