Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terungkap Alasan Buronan Nomor Satu Thailand Chaowalit Thongduang Pilih Nama Samaran ‘Sulaiman’

Terungkap Alasan Buronan Nomor Satu Thailand Chaowalit Thongduang Pilih Nama Samaran ‘Sulaiman’

Terungkap Alasan Buronan Nomor Satu Thailand Chaowalit Thongduang Pilih Nama Samaran ‘Sulaiman’

Chaowalit Thongduang membuat identitas palsu seperti akte kelahiran, KTP, sampai Kartu Keluarga (KK) di Aceh.

Selama pelarian di Indonesia diketahui kalau buronan nomor satu Thailand, Chaowalit Thongduan memakai nama samaran ‘Sulaiman’. Nama itu dipakai guna menyembunyikan identitas aslinya sebagai pelaku kriminal.


Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada mengungkapkan, alasan dipakainya nama ‘Sulaiman’ diduga untuk memuluskan proses pemalsuan dokumen identitas yang diketahui dibuat di daerah Aceh Timur.

"Karena yang membuat KTP ini di wilayah Aceh, pasti dicari nama yang sesuai dengan kondisi wilayah,” kata Wahyu saat jumpa pers, Minggu (2/6).


Sebab, diketahui dalam proses pembuatan identitas palsu seperti akte kelahiran, KTP, sampai Kartu Keluarga (KK) dibuat di Aceh dengan bantuan seorang pelaku inisial FS.

“Kan walaupun di Indonesia bisa berlaku di manapun juga tapi kalau menggunakan KTP Asli dan menggunakan nama biasa yang digunakan oleh masyarakat Aceh artinya menjadi bagian dari upaya dia untuk menyamarkan," kata dia.

Setelah mendapat identitas palsu, barulah Chaowalit Thongduan dibantu oleh delapan orang WNI mulai bersembunyi, total selama tujuh bulan pimpinan Gangster Thailand itu berada di Indonesia sejak awal Desember 2023.


Meski mereka masih sebagai saksi dalam penyidikan kasus ini, kedelapan WNI itu adalah T sebagai sopir Grab; W pegawai konter hp; A sopir Gocar; SA teman kencan; EA teman dari SA; TA agen BRIlink; ES sewa kapal (membantu Chaowalit Thongduan masuk ke Indonesia); dan SR sopir taksi.

“Delapan orang tersebut ada yang berprofesi sebagai driver ojek online, sopir taksi, agen pengiriman uang, pemilik jasa sewa kapal, dan juga teman buronan selama dalam pelarian di Indonesia,” ucapnya.


Sampai akhirnya keberadaan Chaowalit Thongduang terendus petugas dan ditangkap di sebuah apartemen di kawasan Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Setelah dia akan dilakukan ekstradisi atau pemulangan tersangka ke Thailand, Selasa (4/6) lusa.

Rekam Jejak Kasus


Penangkapan dilakukan berdasarkan hasil penerbitan red notice interpol yang dimintakan oleh kepolisian Thailand atas sederet rekam jejak kriminal dari Chaowalit Thongduang.

Dimana saat persidangan di Pengadilan Phatthalung, Chaowalit Thongduang divonis 20 tahun enam bulan pada Januari 2022. Dia didakwa berkolusi dengan empat orang lain untuk mencoba membunuh seorang asisten pengadilan dengan hukuman seumur hidup.

Kemudian, Chaowalit di pindahkan ke penjara Nakhon Si Thammarat. Di penjara, dia sempat jatuh sakit dan dilarikan ke rumah sakit Rumah Sakit Maharaj Nakhon Si Thammarat. Namun, pada 22 Oktober 2023 dia malah melarikan diri.


Selanjutnya, Polisi melacak sempat menemukan Chaowalit ke tempat persembunyiannya di pegunungan Banthad di Trang pada 8 November. Dalam pertemuan ini, sempat terjadi baku tembak hingga dia berhasil melarikan diri kembali sampai akhirnya tiba di Indonesia, sejak Desember 2023.

Pemerintah Thailand Ungkap Alasan Penting Tangkap Buronan Nomor Satu Chaowalit Thongduan
Pemerintah Thailand Ungkap Alasan Penting Tangkap Buronan Nomor Satu Chaowalit Thongduan

Chaowalit Thongduang membuat identitas palsu seperti akte kelahiran, KTP, sampai Kartu Keluarga (KK) di Aceh.

Baca Selengkapnya
Buronan Nomor 1 Thailand Kabur ke Indonesia karena Alasan Wajah dan Ganti Nama Jadi Sulaiman
Buronan Nomor 1 Thailand Kabur ke Indonesia karena Alasan Wajah dan Ganti Nama Jadi Sulaiman

Sebelum kabur ke Indonesia, Thongduang sempat sembunyi di India

Baca Selengkapnya
Buronan Thailand Masuk Indonesia Ganti Nama Sulaiman, Punya KTP, KK & Akta Lahir Palsu Indonesia
Buronan Thailand Masuk Indonesia Ganti Nama Sulaiman, Punya KTP, KK & Akta Lahir Palsu Indonesia

Para agen yang terlibat membantu buronan interpol itu diduga memiliki hubungan dengan jaringan peredaran narkotika.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Aksi Buronan Paling Dicari Thailand di Indonesia: KTP Palsu Dibantu WNI Hingga Pura-Pura Bisu
Aksi Buronan Paling Dicari Thailand di Indonesia: KTP Palsu Dibantu WNI Hingga Pura-Pura Bisu

Selama dalam pelariannya itu, buronan ini menggunakan identitas sebagai warga Aceh berupa Kartu Tanda Pengenal (KTP) palsu.

Baca Selengkapnya
Bantah Kebobolan, Polri Ungkap Jalan Masuk Buronan Nomor 1 Thailand ke Indonesia
Bantah Kebobolan, Polri Ungkap Jalan Masuk Buronan Nomor 1 Thailand ke Indonesia

Polri membantah kecolongan kedatangan buronan interpol Chaowalit Thongduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kekejaman Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand, Bunuh Polisi & Tembak Anggota Hakim
VIDEO: Kekejaman Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand, Bunuh Polisi & Tembak Anggota Hakim

Polri membantu Kepolisian Thailand menangkap buronan nomor satu bandar besar narkoba di negeri Gajah Putih bernama Chaowalit Thungduang

Baca Selengkapnya
Komplotan Pemalsu SIM di Jakarta Selatan Terbongkar, Dua Pelaku Ditangkap
Komplotan Pemalsu SIM di Jakarta Selatan Terbongkar, Dua Pelaku Ditangkap

Kasus pemalsuan dokumen berhasil diungkap oleh jajaran Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan. Dua orang tersangka atas nama TN (32) dan PRA (21) ditangkap.

Baca Selengkapnya
8 WNI Diduga Bantu Buronan Nomor 1 Thailand Kabur ke Indonesia, Ada Driver Taksi hingga Pegawai Konter
8 WNI Diduga Bantu Buronan Nomor 1 Thailand Kabur ke Indonesia, Ada Driver Taksi hingga Pegawai Konter

8 WNI Diduga Bantu Buronan Nomor 1 Thailand Kabur ke Indonesia, Ada Driver Taksi hingga Pegawai Konter

Baca Selengkapnya
Sosok Kolonel Barlian, Mantan Panglima Kodam yang Ambil Alih Pemerintahan Sumatera Selatan saat PRRI
Sosok Kolonel Barlian, Mantan Panglima Kodam yang Ambil Alih Pemerintahan Sumatera Selatan saat PRRI

Alih-alih adanya PRRI membuat riuh keadaan pemerintah Indonesia khususnya di wilayah Sumatera, peran kolonel ini justru bersikap sebaliknya.

Baca Selengkapnya