Pesawat tempur TNI butuh waktu uji coba 2 bulan terapkan B20
Pemerintah Jokowi-JK akan menerapkan penggunaan perluasan biodiesel 20 persen atau B20 pada 1 September mendatang. Perluasan ini akan diterapkan pada seluruh transportasi baik angkutan darat, laut dan udara serta alat-alat pertambangan.
Pemerintah Jokowi-JK akan menerapkan penggunaan perluasan biodiesel 20 persen atau B20 pada 1 September mendatang. Perluasan ini akan diterapkan pada seluruh transportasi baik angkutan darat, laut dan udara serta alat-alat pertambangan.
Meski demikian, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, penggunaan B20 pada angkutan udara seperti pesawat tempur kemiliteran baru dapat dilakukan setelah melakukan uji coba selama dua bulan usai aturan diterbitkan.
-
Apa yang nyaris digunakan oleh TNI AU sebagai pesawat tempur? Jet tempur terbaru itu nyaris memperkuat TNI AU. Batal di saat-saat terakhir.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa yang terjadi pada pesawat yang diterbangkan oleh Narine Melkumjan? Saat dia mulai bermanuver memiringkan pesawat, tiba-tiba kanopi yang menjaganya dari embusan angin yang kencang terbuka dan pecah. Dia kemudian membagikan video yang merekam detik-detik menegangkan itu di akun X @NarineMelkumjan miliknya.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Mengapa kanopi pesawat Narine Melkumjan terbuka dan pecah? Pin pengunci kanopi tidak pernah masuk ke posisi terkunci, dan saya tidak menyadarinya selama pemeriksaan. Saya juga melakukan kesalahan dengan pergi ke kamp pelatihan segera setelah pulih dari COVID, tanpa memberikan cukup waktu bagi tubuh saya untuk mendapatkan kembali kekuatan sepenuhnya," tulisnya.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
"B20 dapat digunakan untuk alat transportasi angkutan maupun kapal laut, alat berat pertambangan, kereta api, bahkan alat angkutan militer. Mereka TNI hanya minta waktu 2 bulan untuk mencoba alat tempur apakah akan berpengaruh negatif atau tidak," ujar Menko Darmin di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (20/8).
Menko Darmin mengatakan, penerapan B20 sebenarnya telah dilakukan sejak 2016. Namun saat itu, B20 hanya diperuntukkan bagi sektor Public Service Obligation (PSO). Untuk memperluas penggunaan B20 ini, pemerintah pun telah merevisi Peraturan Presiden No 61 tahun 2015 terkait mandatori B20.
"Ke depan perpres sudah di tandatangani. Perpresnya nomor 66 tahun 2018 tentang revisi kedua Perpres nomor 61 tahun 2015 terkait program mandatori B20. Itu pada 15 Agustus 2018. B20 akan berlaku baik PSO atau non PSO," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah berencana menerapkan perluasan penggunaan B20 yakni pencampuran minyak nabati pada solar non subsidi sebesar 20 persen bakal dimulai pada 1 September mendatang. Penerapan ini usai pemerintah merampungkan revisi Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2014 tentang penggunaan Bahan Bakar Nabati.
"1 September, dengan asumsi perpres selesai, terus permen selesai. Perhitungan alokasi selesai, perpres ada perubahan sedikit barusan," ujar Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (1/8).
Pemerintah selanjutnya akan menunjuk Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BU BBN) dan Badan Usaha Bahan Bakar Minyak (BU BBM) untuk penyediaan B20. Hingga kini, sudah ada 19 BU BBN dan 14 BU BBM yang bakal ditunjuk langsung oleh pemerintah.
Baca juga:
BPDP Sawit siapkan insentif untuk implementasi B20
Semester I-2018, BPDP sawit himpun dana Rp 6,4 triliun
Perusahaan di Inhu diduga rambah hutan lindung jadi perkebunan sawit
Sanksi menanti jika tak campur Solar dengan 20 persen minyak sawit mulai 1 September
Atasi defisit transaksi berjalan, Wapres JK usul setop impor Ferrari Cs