PGN dan Likuid Nusantara Gas Kolaborasi Gali Potensi Gas di Jawa Timur
Untuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuruan, Jawa Timur.
Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Likuid Nusantara Gas (PT LNG) untuk menggali potensi kerja sama bidang gas alam cair (LNG) di Jawa Timur.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari mengatakan, dalam kolaborasi tersebut PGN dan PT LNG menyepakati ruang lingkup kerja sama, yang di antaranya terkait jual beli LNG, yang saat ini aktif dilakukan PGN dalam rangka memenuhi kebutuhan gas bumi domestik.
- Integrasi Infrastruktur Pipa Berlanjut, PGN Tingkatkan Aliran Gas 48 BBTUD ke Jateng
- Pasok Gas ke Jakarta, PGN LNG dan Hoegh Akhirnya Sepakat Optimalkan Pengelolaan LNG Terapung di Lampung
- Jaga Kepercayaan Investor, Ini Bakal Dilakukan PGN di Tahun 2024
- Jaga Keandalan Operasi Gas Bumi, PGN Siapkan Tim Penanganan Gangguan Siaga 24 Jam
Kemudian, untuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuruan, Jawa Timur, serta potensi lain yang terkait kegiatan operasi dan pemeliharaan fasilitas dan infrastruktur gas bumi atau LNG.
Pada September 2023, PT LNG mendapatkan potensi alokasi pasokan gas domestik yang rencananya akan dikomersialkan melalui moda LNG.
"Kami berharap potensi kerja sama dalam bentuk MoU ini bisa segera direalisasikan dalam tahapan yang lebih konkret. Kami melihat keselarasan dari apa yang menjadi cita-cita PT LNG dengan apa yang dilakukan PGN dan kondisi ekosistem bisnis pada saat ini," ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (9/8).
Rosa melanjutkan, sekarang ini ada kebutuhan gas bumi yang cukup tinggi di Pulau Jawa, namun pemenuhannya membutuhkan berbagai moda transportasi.
"Tidak hanya gas pipa tetapi juga membutuhkan bentuk moda lain seperti CNG dan LNG," sebutnya.
Dia menambahkan pertumbuhan gas ritel saat ini berkembang cukup pesat.
"Atas pricing pun, rasanya market sudah sanggup menerima penetrasi LNG. Kami melihat kemampuan market dalam menyerap LNG dari Mei kemarin. Artinya ambience dan ekosistem LNG sudah terbentuk," katanya.
Keandalan Gas Bumi dan Infrastruktur
Rosa juga menekankan hal penting dalam kerja sama adalah keandalan gas bumi dan infrastrukturnya, sehingga upaya bersama PGN dan PT LNG dapat menyediakan energi gas bumi yang andal dan dapat diterima oleh seluruh sektor masyarakat.
Sementara itu, Wira Rahardja mengatakan subsidi energi atau ketergantungan impor terhadap LPG cukup besar, sehingga baik badan usaha, pemerintah, maupun BUMN dapat saling kerja sama mengurangi beban pemerintah.
"Kami melihat bahwa kerja sama dengan PGN adalah suatu strategi yang tidak bisa kami pungkiri. Dengan support yang diberikan PGN Grup dan tentunya pemerintah, kami yakin proyek LNG ini bisa menjadi salah satu kontribusi untuk pemerintah dan mewujudkan apa yang menjadi mimpi kami yaitu mengurangi beban LPG terutama dari sisi sektor subsidi impor LPG," katanya.
Rosa menambahkan PGN berupaya secara berkelanjutan menyediakan pasokan gas bumi yang andal bagi para penggunanya di berbagai wilayah Indonesia.
"Dengan adanya inisiatif ini, maka diharapkan optimalisasi produksi gas bumi nasional di berbagai lokasi serta pasar terisolasi akan terjangkau oleh gas bumi," sebutnya.