Pinjaman Online Jerat Generasi Muda dalam Lilitan Utang
Pinjaman tanpa agunan di China meningkat sebesar 20 persen per tahun sejak 2008. Sebagian besar pinjaman yang ditawarkan dalam platform seperti ini, data yang terhitung tidak resmi.
Kemajuan teknologi membuat semua pekerjaan menjadi lebih mudah, termasuk dalam sistem pembayaran. Pembayaran saat ini tidak perlu lagi dengan uang tunai, namun bisa transaksi lewat telepon genggam. Tak hanya itu, pengajuan kredit atau pinjaman juga tidak perlu melalui bank tapi bisa lewat aplikasi.
Namun demikian, kemudahan ini justru menjadi sebuah tantangan bagi generasi Z. Seorang penduduk di Shanghai, Zeng Jinpeng terlilit utang sebesar 10.000 yuan atau setara dengan Rp 20 juta. Penduduk yang berusia 23 tahun tersebut berhutang melalui aplikasi pinjaman online di smartphone.
-
Mengapa banyak orang memilih pinjaman online dibandingkan bank? Meningkatnya tren pinjaman online juga dipengaruhi oleh kemudahan cara dan syarat pinjaman dari fintech lending.
-
Bagaimana cara mengajukan pinjaman dana melalui aplikasi Pegadaian Digital? Masuk ke aplikasi Pegadaian Digital.Pilih menu "Pembiayaan"Klik "Pinjaman Serbaguna"Masukkan jumlah pembiayaan yang diinginkan.Pilih jangka waktu pelunasan yang ingin diambil.Isilah informasi seputar barang jaminan.Konfirmasikan pengajuan Pembiayaan.Tunggu hingga mendapatkan notifikasi pengajuan pembiayaan sukses.
-
Bagaimana proses pengajuan pinjaman online dilakukan? Sementara itu, proses pengajuan pinjaman online bisa dilakukan dengan mudah dan cepat melalui aplikasi mobile atau website.
-
Mengapa Finnet yakin bisa menjadi solusi pembayaran digital? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Dimana orang bisa mengajukan pinjaman online? Sementara itu, proses pengajuan pinjaman online bisa dilakukan dengan mudah dan cepat melalui aplikasi mobile atau website.
-
Siapa saja yang bisa mengajukan pinjaman online? Sementara syarat pengajuan pinjaman di Fintech lending umumnya dokumen yang dibutuhkan yaitu - Foto KTP - Swafoto amda - Mutasi rekening 4 bulan terakhir - Foto NPWP atau laporan penjualan di marketplace atau di sistem kasir digital
Mengutip Bloomberg, Generasi Z dinilai menjadi generasi yang konsumtif. Pasalnya, membeli pakaian, makanan, tiket liburan dapat dilakukan hanya dengan satu aplikasi. Zeng Jinpeng menggunakan kartu kredit virtual Huabei yang dimiliki oleh Alibaba Group Holding Ltd. Meski penghasilannya hanya bersumber dari orang tuanya sebesar 8.000 yuan (Rp 16 juta), seringkali keperluan biaya hidupnya melebihi dari pemasukannya.
Kasus ini bukan kali pertama bagi Generasi Z di China. Mereka yang lahir di tahun 1996 hingga 2000, telah hidup beriringan dengan internet. Dengan akses kredit yang mudah yang ditawarkan dari berbagai aplikasi, hal ini justru memberi kekhawatiran. Sifat konsumtif generasi muda ini didukung dengan aplikasi kredit online yang semakin mudah dijangkau.
Pinjaman tanpa agunan di China meningkat sebesar 20 persen per tahun sejak 2008. Sebagian besar pinjaman yang ditawarkan dalam platform seperti ini, data yang terhitung tidak resmi. Layanan pinjaman ini memiliki penawaran kredit bergulir mulai dari 500 sampai 50.000 yuan. Dengan penawaran seperti ini, banyak penawaran serupa dari perusahaan saingan Alibaba.
Dengan kemudahan pinjaman tanpa jaminan, firma iResearch memprediksi bahwa jumlah pembiayaan konsumen melalui internet akan melonjak dua kali lipat. Lonjakan tersebut mencapai angka 19 triliun yuan pada 2021 mendatang dari angka 7,8 triliun yuan tahun lalu.
Reporter Magang: Rhandana Kamilia
Baca juga:
OJK: Fintech Ilegal Beri Pinjaman ke Masyarakat Bisa Dijerat Sanksi Pidana
Tingkatkan Kinerja, Jamkrindo Incar Kerjasama dengan 3 Fintech
OJK Ancam Tutup dan Cabut Izin Fintech Langgar Aturan
Marak Fintech Ilegal, OJK Ingatkan Masyarakat Berhati-hati
Korban Fintech di Solo Bertambah, Ada yang Pinjam Rp5 Juta Tagihan Rp75 Juta
Tim Siber Polri Buru Penyebar Info Korban Fintech Rela Digilir