Polisi temukan dugaan beras oplosan 18 ton berlabel premium di Kalsel
Beras oplosan berjumlah sekitar 18 ton kembali ditemukan pihak berwajib di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Diduga, pelaku mengoplos beras dengan cara mengubah label beras untuk operasi pasar menjadi beras premium.
Beras oplosan berjumlah sekitar 18 ton kembali ditemukan pihak berwajib di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu (6/1) sekitar pukul 18.00 WITA. Beras tersebut sedianya akan dijual BULOG kepada masyarakat dalam bentuk operasi pasar.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Muhammad Tito Karnavian, mengatakan pelaku mengoplos beras dengan cara mengubah label beras untuk operasi pasar menjadi beras premium. Penegakan hukum terus berjalan terhadap kasus tersebut.
-
Apa tugas utama Brimob Polri saat ini? Korps Brimob Polri bertugas menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa, kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif.
-
Apa yang dilakukan bule tersebut kepada anggota Polantas? Dalam video di media sosial Instagram, akun @justinrossales menyebutkan bahwa dia menyewa anggota polantas di Bali sebesar USD100 atau sekitar Rp 1.565.265 untuk mengantarnya ke salah satu lokasi.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Siapa yang memberikan apresiasi kepada Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
"Dugaan beras yang dioplos, dibuatkan label jadi premium. Penegakan hukum tetap jalan tapi jangan sampai pelaku usaha jadi takut dan akhirnya terjadi gangguan pada mekanisme pasar," ujar Kapolri Tito di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (8/1).
Kapolri Tito, sejauh ini telah menginstruksikan Kapolda Kalsel Brigjen Pol Rachmat Mulyana, untuk segera menangani barang bukti beras yang masih ada. Agar segera diserahkan kepada pihak yang berwenang, yaitu BULOG dan Kementerian Perdagangan.
"Saya minta Kapolda Kalsel cepat tangani, sisihkan berasnya. Sisa berasnya diserahkan pada yang berwenang melalui koordinasi dengan BULOG dan Kemendag untuk digunakan dalam operasi pasar sehingga pasokan pada masyarakat tidak terganggu karena penindakan oleh kepolisian," jelasnya.
Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, mengatakan pihaknya telah menangkap salah satu pedagang yang membeli beras oplosan dalam jumlah 18 ton. Pelaku dengan sengaja menukar karung beras dan berencana menjual beras tersebut ke Surabaya, Jawa Timur.
"Polda Kalsel, menangkap ada pedagang yang membeli beras BULOG sekitar 18.000 Kg (18 ton), kemudian ditukar karungnya dan dimasukan kontainer rencana akan dijual ke surabaya. Ini kan tidak boleh, karena sebetulnya beras itu untuk operasi pasar," jelasnya.
Setyo tidak dapat merinci berapa total keseluruhan pelaku yang telah ditangkap. "(Pelaku ditangkap) Sudah ada, tapi saya kurang ingat ya, harus dicek lagi. (Pelaku ditangkap) Itu yang mengoplos, yang mengganti karung bulog diganti karung polos," tandasnya.
Baca juga:
Mahalnya harga pangan jadi 'kado' awal tahun 2018
Stabilkan harga beras di Sumut, Bulog pasok puluhan ribu ton beras medium
Awal tahun 2018, harga cabai masih tinggi hingga Rp 60.000 per Kg
Menko Darmin waspadai tingginya harga pangan berpengaruh terhadap inflasi
Harga daging ayam bertahan mahal di awal tahun 2018