Potensi Pengembangan Ekonomi Biru di Masyarakat Pesisir Masih Tinggi
AIS Forum nengembangkan wirausaha biru berkelanjutan di Papua Nugini.
AIS Forum nengembangkan wirausaha biru berkelanjutan di Papua Nugini.
- Siasat BPR dan BPRS Agar UMKM Jadi Pilar Ekonomi Kerakyatan
- Dirut BRI: Balai Rakyat Indonesia Perkuat Potensi Ekonomi Lokal
- Potensi Pasar Olahan Rumput Laut Tembus Rp193 Triliun, Kemenperin: Industri Harus Lebih Adaptif
- Sisi Lain Addin Jauharudin Ketum GP Ansor, Sangat Suka Ngobrolin Masalah Ekonomi karena Alasan Ini
Potensi Pengembangan Ekonomi Biru di Masyarakat Pesisir Masih Tinggi
Potensi Pengembangan Ekonomi Biru di Masyarakat Pesisir Masih Tinggi
Asisten Deputi di Bidang Hukum dan Perjanjian Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Radian Nurcahyo mengatakan, pemerintah mengakui masyarakat pesisir memiliki potensi ekonomi yang besar untuk dikembangkan, salah satunya ekonomi biru.
Untuk itu, diperlukan pelatihan yang menjadi medium untuk menguatkan kapasitas masyarakat pesisir dalam upaya memajukan sektor kewirausahaan biru yang menjadi sektor potensial masyarakat pesisir.
"Kami sadar bahwa masyarakat pesisir terdiri dari banyak komunitas penyokong dengan banyak sekali potensi, utamanya di sektor ekonomi biru. Karena itu, AIS Forum hadir sebagai wadah untuk berinovasi dan mengembangkan dirinya, salah satunya adalah melalui pelatihan seperti ini," kata Radian di Jakarta, Senin (18/12).
Merdeka.com
Sebagai bagian dari upaya mengakselerasi pengembangan kewirausahaan di sektor ekonomi biru bagi masyarakat kepulauan, Archipelagic and Island States (AIS) Forum mengadakan pelatihan bertajuk 'Bluepreneur: Coastal Communities Training' di Port Moresby, Papua Nugini.
Merdeka.com
Pelatihan yang berlangsung di Papua Nugini ini hadir atas kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan Papua Nugini.
Di mana Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bekerja sama dengan Sekretariat AIS Forum, AIDAN Limited, dan the National Capital District Commission (NCDC) Papua Nugini, serta didukung oleh PT Pertamina Hulu Energi.
Program pelatihan ini merupakan langkah awal dari upaya AIS Forum dalam menjalin kerja sama untuk peningkatan kapabilitas masyarakat di Papua Nugini melalui berbagai kegiatan dan pemberdayaan.
Pelatihan ini ditujukan untuk memberikan berbagai macam wawasan dan keterampilan kepada para bluepreneurs agar dapat berinovasi dalam pengembangan usahanya. Pelatihan ini merupakan lanjutan dari pelaksanaan Women's Bluepreneur Training yang dilakukan di Jakarta pada 23-24 Oktober silam.
Dihadiri oleh 30 bluepreneurs dari berbagai wilayah di Papua Nugini, pelatihan ini diselenggarakan dengan menggunakan pendekatan berbasis komunitas.
Menyasar kaum perempuan, anak muda, dan penyandang disabilitas sebagai peserta dalam pelatihan ini, AIS Forum memberikan ruang bagi para bluepreneurs di komunitas tersebut dalam berinovasi pada ekonomi biru.
Merdeka.com
Hal ini didasarkan bahwa Papua Nugini, bersama dengan negara-negara lainnya di Pasifik memiliki banyak sekali sumber daya potensial, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Diharapkan setelah mendapatkan berbagai materi dan percontohan dari para pebisnis sektor ekonomi biru, para bluepreneurs dapat menerapkan dan mengimplementasikan kembali hasil pelatihan ini pada komunitasnya masing-masing.
Harapan lebih besarnya adalah agar para peserta dapat membantu memajukan sektor ekonomi biru di komunitas wirausaha perempuan, anak muda, dan penyandang disabilitas, serta lebih besarnya lagi mampu menjadi dasar penyokong untuk memajukan sektor perdagangan di kawasan Papua Nugini dan sekitarnya.
Merdeka.com