Prabowo Kapok Berinvestasi di Pasar Modal, Kenapa?
Prabowo mengakui dirinya juga kurang memiliki pemahaman mendalam terkait ekonomi.
Prabowo mengatakan dirinya pernah menanyakan alasan mengapa terjadi return investasi yang diterima sangat kecil.
Prabowo Kapok Berinvestasi di Pasar Modal, Kenapa?
Prabowo Kapok Berinvestasi di Pasar Modal, Kenapa?
- Prabowo Diharapkan Mampu Naikkan Peringkat Ekonomi Indonesia
- Prabowo Taruhan dengan Menteri Negara Tetangga: Bisa Bawa Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Prabowo Ditraktir Makan Malam
- Prabowo Bertaruh Dengan Menteri Negara Lain soal Ekonomi Indonesia Bisa Capai 8 Persen
- Prabowo Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen, Begini Strateginya
Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto secara terang-terangan mengaku kapok berinvestasi di pasar modal Eropa.
"Saya harus akui bahwa saya kurang berhasil main di pasar modal. Saya coba-coba di Eropa pakai financial planner di Eropa. Sekian tahun return very low, maybe after 5 years 1 persen," ujar Prabowo dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024, Jakarta, Rabu (31/1).
Prabowo mengatakan dirinya pernah menanyakan alasan mengapa terjadi return investasi yang diterima sangat kecil.
Pihak perusahaan investasi di Eropa mengatakan bahwa hal itu disebabkan adanya risiko investasi di negaranya.
"Waktu saya komplain, kenapa di negara saya return-nya bisa lebih tinggi? Tapi mereka alasannya country risk (risiko negara). Jadi kapok saya main di pasar modal,” imbuhnya.
Prabowo mengakui dirinya juga kurang memiliki pemahaman mendalam terkait ekonomi.
Kendati begitu, latar belakang sebagai mantan jenderal, membawa dirinya memahami konflik global yang sering terjadi mayoritas memperebutkan sumber daya alam.
"Jadi saya terus terang saja kalau di bidang ekonomi bisnis I'm still player in the old economy (saya masih pemain ekonomi lama), dalam arti basic, saya tidak punya gelar ekonomi tapi saya punya pemahaman karena saya mantan jenderal urusan saya adalah perang hampir semua perang adalah memperebutkan sumber daya," pungkas Prabowo.