Presiden baru diminta berani cabut subsidi listrik rakyat mampu
Bos PLN menunggu inovasi presiden baru atas permasalahan listrik di Indonesia.
Tidak lama lagi, Indonesia akan mengadakan pesta demokrasi atau Pemilihan Umum (Pemilu). Pemilu kali ini dipastikan akan mengganti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai presiden karena SBY sudah dua kali menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Pada pesta demokrasi kali ini, Direktur Utama PLN Nur Pamudji mempunyai harapan besar pada presiden baru nantinya, khususnya untuk sektor kelistrikan Indonesia.
"Siapapun presidennya nanti persoalan listrik sangat penting ditangani cara yang berbeda. Salah satu faktornya perizinan lokasi kehutanan harus berbeda yang selama ini berjalan," ucap Nur ketika ditemui di Jakarta, Senin (31/3) malam.
Dia berharap presiden baru nantinya bisa menyelesaikan masalah pembebasan tanah dengan inovasi baru. "Kemudian masalah sosial yang timbul karena pembangunan sarana kelistrikan harus berbeda. Sekarang membangun transmisi Pangkalan Susu saja sudah berlama lama dan itu berlarut larut. Caranya harus berbeda," tegasnya.
Di samping itu, Nur Pamudji berharap presiden baru nantinya bisa mencabut subsidi listrik dari golongan masyarakat kelas menengah. "Masalah golongan menengah yang andal, walaupun mahal itu lebih bagus dari pada murah tidak handal," tambahnya.
Di luar ini semua, Nur Pamudji menyebut Menteri BUMN Dahlan Iskan laik jadi presiden berikutnya. Pengalamannya yang pernah bekerja sama dengan Dahlan di PLN dan sekarang ini, membuktikan Dahlan pekerja keras dan mampu memimpin Indonesia.
Meski demikian, Nur Pamudji juga mendukung adanya calon lain seperti Joko Widodo atau Prabowo dan lainnya. Banyaknya calon akan memberi banyak pilihan bagi rakyat siapa yang mereka percaya untuk memimpin ke depannya.
"Pak Dahlan itu orang kerja dan itu sudah kelihatan semenjak beliau jadi Dirut PLN. Dia itu luar biasa sekarang saja dia mimpin BUMN sudah nyentuh semua seperti pertanian, pupuk, jalan tol. Tapi adanya calon lainnya itu baik sekali seperti Jokowi, Prabowo.