Pria ini Buka Bisnis Ikan Cupang, dari Pinjam Uang ke Adik Kelas Hingga Bisa Ekspor
Indonesia merupakan salah satu negara ekspor ikan hias terbesar di dunia. Keuntungan finansial, dirasakan Mirza Ghulam Ahmad ketika dia sukses membangun bisnis ikan hias jenis cupang ekor merah, halfmoon rose tail.
Indonesia merupakan salah satu negara ekspor ikan hias terbesar di dunia. Keuntungan finansial, dirasakan Mirza Ghulam Ahmad ketika dia sukses membangun bisnis ikan hias jenis cupang ekor merah, halfmoon rose tail.
Kisah Mirza diulas dalam chanel YouTube Si Kutu Buku. Diceritakan bahwa Mirza pertama kali berbisnis ikan hias cupang jenis rose tail pada tahun 2008. Dia langsung membuka dua gerai di dua pusat perbelanjaan yaitu Plaza Cibubur dan Plaza Pondok Gede.
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Kapan Kaesang mendirikan bisnis ternak ikan lele? Diketahui Kaesang Pangarep juga mempunyai bisnis ternak ikan lele yang didirikan sejak 2019.
-
Kapan Sapta Juniadi memulai usaha budidaya ikan nila bioflok? Sapta mengatakan, ia memulai usaha itu pada tahun 2021.
-
Minuman kekinian apa saja yang bisa jadi inspirasi untuk berbisnis? Berikut adalah lima saran resep minuman masa kini yang bisa dijadikan titik awal dalam berbisnis.
-
Mengapa budidaya ikan nila bioflok di Kabupaten Magelang dianggap sebagai peluang bisnis? Sapta mengatakan, ia memulai usaha itu pada tahun 2021. Saat itu pemerintah Kabupaten Magelang tengah mengembangkan budi daya sistem bioflok. Sapta segera menangkap peluang dengan mengajukan diri untuk permohonan modal.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
Modal yang dikeluarkan Mirza yaitu Rp10 juta. Uang itu didapat dari hasil meminjam Rp50.000 ke setiap adik kelasnya di sekolah.
Saat modal sudah terkumpul, Mirza langsung mengajukan sewa gerai di dua pusat perbelanjaan itu. Awalnya, manajemen menolak permohonan Mirza karena khawatir akan menyebabkan lantai selalu basah. Sebab selama ini, sangat jarang penjual ikan hias berdagang di dalam pusat perbelanjaan.
Mirza tidak menyerah. Dia membuat proposal yang meyakinkan bahwa bisnisnya tidak akan mengganggu kenyamanan dan menjamin kebersihan gerainya. Manajemen akhirnya mengizinkan Mirza berjualan ikan hias di gerai yang dia beri nama King Rose Tail.
Mirza sudah memiliki tujuan mengembangkan bisnis ikan cupang jenis rose tail-nya yaitu ekspor. Merujuk dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang pernah dia baca bahwa tren ekspor ikan hias Indonesia terus meningkat. Meski begitu, Mirza tidak tahu bagaimana memulai untuk ekspor.
Dia pun mengawali dengan membangun komunikasi terhadap seseorang yang tinggal di Inggris melalui Facebook yang diketahui mengekspor ikan hias. Namun orang tersebut memberi respon tidak cukup baik. Mirza tidak patah semangat.
Dia memperhatikan grup Facebook yang diikuti oleh si eksportir ikan hias tersebut. Mirza kemudian bergabung dalam grup pecinta ikan hias Eropa. Di sana, Mirza mengunggah kalau dia menjual ikan hias asal Indonesia.
Dari grup Facebook yang dia ikuti, muncul permintaan ikan hias. Dari awalnya transaksi dalam jumlah kecil, berkembang menjadi transaksi dalam jumlah besar. Bahkan tidak sedikit pelanggan Eropa yang menjadi ikan hias cupang rose tail Mirza. Perjalanan ekspor Mirza pun berlanjut.
Bisnis penjualan ikan cupang rose tail kemudian dilirik oleh perusahaan eksportir besar Indonesia yang menghubungi Mirza langsung untuk menjual ikan cupang hiasnya ke negara lain. Omzet yang dia raup dari hasil menjual ikan cupang rose tail cukup menjanjikan. Harga ikan yang dijual Mirza tembus belasan juta per ekor.
Selain membuka gerai secara offline, Mirza juga berbisnis ikan cupang rose tail secara online. Dia bahkan mengalokasikan khusus biaya iklan promosi di media sosial, atau menggunakan jasa endorser.
(mdk/azz)