Produk pakaian asal Bali laris manis di Amerika serikat
Konsumen asal Amerika Serikat membeli sekitar 24,61 persen pakaian jadi bukan rajutan selama Maret 2016.
Penjualan produk pakaian jadi (garmen) bukan rajutan maupun rajutan buatan masyarakat Bali laris ke Amerika serikat. Permintaan konsumen Amerika cukup tinggi di samping Australia dan Prancis.
"Pakaian buatan wanita Bali dengan rancangan yang dibuat sedemikian rupa, mengikuti perkembangan zaman, laris mengisi pasar sesuai permintaan konsumen di Amerika Serikat," kata pengusaha sekaligus eksportir, Ni Made Kusuma Dewi seperti ditulis Antara Denpasar, Sabtu (7/5).
-
Apa saja produk pertanian Indonesia yang diekspor ke Timor Leste? Produk pertanian Indonesia yang diekspor ke Timor Leste diantaranya gandum, kedelai, kacang hijau, tomat, jeruk, gula, susu, pakan, dan produk unggas.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Produk apa saja yang diekspor dari Sulawesi Selatan? Sebanyak 49,96 ribu ton dengan nilai US$ 98,33 juta ini melibatkan 82 eksportir, 36 komoditas/produk dan 34 negara tujuan ekspor.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Dari mana BULOG mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia? “Saat ini kita sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar dan Kamboja. Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan”, tambah Tomi.
Perkembangan perekonomian global memang belum pulih signifikan menyebabkan pangsa pasar pakaian buatan masyarakat Pulau Dewata cepat berubah, di mana sebelumnya Singapura dan Australia sebagai pembeli terbanyak kini kembali mengalih ke Amerika Serikat.
Dia mengatakan, tempo hari, rekan bisnis di negeri kawasan ASEAN juga banyak memesan pakaian buatan tangan terampil masyarakat Pulau Dewata untuk dipasarkan kembali kepada wisatawan mancanegara yang berlibur maupun singgah sementara di Singapura.
"Namun sekarang mulai tergeser ke Amerika, terutama pakaian jadi bukan rajutan sebagai pembeli terbanyak kemudian konsumen dari Australia dan Prancis, sedangkan Singapura agak berkurang, mungkin akibat kondisi ekonomi dunia kurang menggembirakan," kata Dewi.
Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, konsumen asal Amerika Serikat membeli sekitar 24,61 persen pakaian jadi bukan rajutan selama Maret 2016, angka yang terbanyak kemudian disusul Australia sebanyak 11,55 persen, Prancis juga sekitar sebelas persen dan sisanya kesejumlah negara lain.
Amerika Serikat mengeluarkan devisa sebanyak USD 30,5 juta selama Januari-Maret 2016 untuk membeli aneka barang kerajinan dan hasil industri kecil daerah Bali selain untuk membeli pakaian, juga perhiasan, perabotan rumah tangga dan barang rajutan.
BPS Bali juga mencatat, secara kumulatif ekspor barang asal Provinsi Bali pada periode Januari-Maret 2016 mencapai USD 123,9 juta atau mengalami penurunan 4,41 persen jika dibandingkan dengan keadaan pada periode yang sama tahun 2015 mencapai USD 129 juta.
Menurut pangsa pasar ekspor barang asal provinsi Bali pada awal tahun 2016, sebagian besar dikirim ke negara Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Australia, China dan Hongkong, dengan proporsi masing masing sebesar 24,62 persen, 8,60 persen, 7,50 persen, 6,50 persen, dan 4,90 persen.
Baca juga:
Souvenir patung kayu Indonesia laku keras di Rusia
Mulai rendang hingga gado-gado dipamerkan di Maroko
Fakta-fakta garbarata RI dilecehkan Arab Saudi tapi dicintai Jepang
Produk mebel Made in Indonesia diburu pengusaha Aljazair
2017, Kalla Bukaka rencana jual garbarata ke Australia
Cerita Arab Saudi remehkan produk garbarata karya anak bangsa
Intip pembuatan garbarata karya anak bangsa di Cileungsi