Produsen Mobil Listrik BYD Hingga Chery Bakal Investasi di Indonesia, Berapa Nilainya?
Saat ini, masing-masing perusahaan mobil listrik tersebut tengah melakukan kajian lebih lanjut.
Pemerintah tengah berusaha menyelesaikan aturan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) terhadap pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai tahun 2024.
Produsen Mobil Listrik BYD Hingga Chery Bakal Investasi di Indonesia, Berapa Nilainya?
Produsen Mobil Listrik BYD Hingga Chery Bakal Investasi di Indonesia, Berapa Nilainya?
- BYD M6: Merasakan Kecanggihan Mobil MPV Listrik Pertama di Indonesia
- Produsen Mobil Listrik China BYD Siap Bangun Pabrik Senilai Rp16 Triliun di Turki
- Strategi BYD 'Raja Mobil Listrik' Asal China Masuk Pasar Indonesia 2024
- Dari Dekat: Canggihnya Pabrik Mobil Listrik BYD di China, Semua Lini Produksi Pakai Robot
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut bahwa sejumlah pabrikan mobil listrik atau electric vehicle (EV) dunia akan melakukan investasi di Indonesia.
Di antaranya adalah perusahaan otomotif asal China, Chery hingga perusahaan raksasa mobil listrik BYD
"EV beberapa akan investasi seperti tadi Chery akan investasi di Indonesia dan beberapa termasuk BYD juga akan masuk termasuk Vinfast," kata Airlangga saat mendampingi Presiden Jokowi membuka Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (15/2).
Meski begitu, Airlangga belum mau mengungkap nilai investasi dari masing-masing pabrikan mobil listrik dunia tersebut. Menurutnya, saat ini, masing-masing perusahaan mobil listrik tersebut tengah melakukan kajian lebih lanjut.
"(Nilai investasi) mereka akan sampaikan nanti, karena mereka sedang lakukan detail studi," ungkapnya.
Di sisi lain, pemerintah tengah berusaha menyelesaikan aturan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) terhadap pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai tahun 2024.
Melalui aturan tersebut, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai roda empat dan bus dengan TKDN lebih dari 40 persen, diberikan PPN DTP sebesar 10 persen sehingga PPN yang harus dibayarkan sebesar 1 persen.
Airlangga optimis, insentif PPN DTP tersebut nantinya akan mendorong penjualan mobil listrik di Indonesia.
"Pemerintah sudah memberikan insentif cukup, yaitu PPN DTP sekarang dalam tahap proses PMK-nya. Kalau itu dilakukan itu akan sangat membantu," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perusahaan mobil listrik dunia untuk melakukan produksi di Indonesia. Mengingat, Indonesia mempunyai kekuatan besar sebagai produsen utama baterai untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV)
"Semuanya kita dorong agar tujuannya agar semuanya berproduksi di Indonesia. EV, semua merk, berproduksi di Indonesia. Karena kita mempunyai kekuatan EV baterai," kata Jokowi usai membuka Indonesia International
Motor Show (IIMS) 2024 di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (15/2).
Jokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Antara lain dengan pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap pembelian kendaraan listrik roda empat dan bus.
"Kita kan sudah mendorong dengan apa, pengurangan PPN," ujar Jokowi.