Proyek Bendungan Tiu Suntuk Rampung Sesuai Target, Nilai Kontrak Capai Rp577 Miliar
Bendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar.
Proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II ini adalah proyek Joint Operation antara PT PP (Persero) Tbk dengan porsi 57,5 persen dan PT Mafri Jaya Abadi dengan porsi 42,5 persen.
Proyek Bendungan Tiu Suntuk Rampung Sesuai Target, Nilai Kontrak Capai Rp577 Miliar
Proyek Bendungan Tiu Suntuk Rampung Sesuai Target, Nilai Kontrak Capai Rp577 Miliar
- Hampir 10 Tahun, Proyek Strategis Nasional Sudah Kuras Anggaran Rp134,45 Triliun
- Pemerintah Tetapkan 233 Proyek Strategis Nasional Senilai Rp6.246 Triliun, Serap 2,7 Juta Tenaga Kerja
- Progres Pembangunan Bendungan Terbesar di NTT Capai 98 Persen, Bakal Suplai Irigasi Sawah 4.500 Hektare
- AHY Ungkap Trik Pembebasan Lahan di IKN Tanpa Menimbulkan Masalah
BUMN konstruksi dan investasi, PT PP (Persero) Tbk menuntaskan pekerjaan pembangunan proyek Bendungan Tiu Suntuk paket II dengan luas 464,63 ha di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Penyelesaian sesuai dengan target, kualitas, dan zero accident.
"Tentunya peresmian Bendungan Tiu Suntuk Paket II ini menambahkan pengalaman PT PP dalam menyelesaikan proyek-proyek bendungan yang tersebar diseluruh Indonesia," kata Direktur Utama PT PP (Persero), Novel Arsyad dikutip dari Antara.
Sebelumnya, pada Kamis (2/5) Presiden Joko Widodo meresmikan secara langsung dengan memutar tuas pintu air dan menandatangani prasasti sebagai bentuk simbolis.
Proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II ini adalah proyek Joint Operation antara PT PP (Persero) Tbk dengan porsi 57,5 persen dan PT Mafri Jaya Abadi dengan porsi 42,5 persen, memiliki kapasitas tampung sebesar 60,85 Juta M3 dan memiliki luas genangan sebesar 321,51 Hektar.
Bendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar dan masa pelaksanaan dari 2020 sampai dengan 2023.
Proyek ini memiliki manfaat untuk irigasi seluas 1.900 hektare, air baku 680 liter/detik, dan untuk mereduksi banjir pada daerah sekitar Sumbawa Barat.
Sebelumnya perseroan sudah menyelesaikan beberapa proyek bendungan yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Bendungan Lolak, Bendungan Leuwikeris, Bendungan Lausimeme, dan Bendungan Tamblang.
“Perseroan terus berkomitmen dapat memberikan kualitas terbaik dalam menyelesaikan sejumlah proyek strategis nasional yang telah diamanahkan kepada Perusahaan," kata Novel.
Harapannya, kata Novel, sejumlah proyek yang telah diselesaikan oleh perseroan dapat meningkatkan nilai tambah demi mendukung program pemerintah Indonesia untuk mendorong produktivitas dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, seiring dengan komitmen perusahaan dalam menciptakan pembangunan keberlanjutan.
Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa saat ini NTB menjadi provinsi yang paling banyak memiliki bendungan.
"Pemerintah dalam 10 tahun ini telah membangun tujuh bendungan di NTB, hanya di NTB, paling banyak dan Bendungan Tiu Suntuk ini menjadi salah satu bendungan besar," ucap Presiden.
Presiden menjelaskan bahwa bendungan tersebut diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.