Proyeksi OPEC Naik, Harga Minyak Mentah RI Turun Menjadi USD67,80 per Barel
Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada bulan Agustus 2021 ditetapkan sebesar USD67,80 per barel atau turun USD4,37 per barel dari bulan Juli lalu, yaitu USD72,17 per barel.
Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada bulan Agustus 2021 ditetapkan sebesar USD67,80 per barel atau turun USD4,37 per barel dari bulan Juli lalu, yaitu USD72,17 per barel.
Penurunan ini salah satunya dipicu oleh tingginya proyeksi Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) akan produksi minyak dari 24 ribu barel per hari menjadi 64 juta barel per hari pada tahun 2021 ini.
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Siapa yang membawa Kue Mipan ke Jakarta? Dulunya kue ini dibawa oleh bangsa Tionghoa ke Jakarta, dan dijadikan kudapan saat hari-hari tertentu.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Apa prakiraan cuaca di Jakarta hari ini? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
"Pasokan minyak diproyeksi naik baik dari OPEC maupun Internasional Energy Agency (IEA). Faktor ini cukup punya pengaruh kuat dalam pergerakan ICP bulan Agustus," jelas Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Jumat (3/9).
Agung mengungkapkan laporan IEA mencatat adanya peningkatan pasokan minyak dunia di bulan Juli 2021 sebesar 1,7 juta barel per hari menjadi 96,7 juta barel per hari. "Ini diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan," jelasnya.
Faktor lainnya berupa penurunan tingkat pertumbuhan perekonomian di Amerika Serikat sebesar -0,3 persen dibanding perkiraan bulan sebelumnya menjadi 6,1 persen. Selain itu, berdasarkan laporan EIA terjadi tren peningkatan stok distillate di Amerika Serikat sebesar 600 ribu barel dibanding periode yang sama pada bulan sebelumnya, menjadi 138,5 juta barel.
Secara detail, Tim Harga Minyak Mentah Indonesia menyoroti penyebab penurunan ICP dari geopolitik di kawasan Asia Pasifik. Dua penyebab utama adalah, sebagai berikut:
a. India sebesar 200 ribu barel per hari atau 5 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ini merupakan level terendah dalam 8 bulan terakhir yang disebabkan oleh perbaikan berkala kilang dan dampak penyebaran covid varian delta.
b. Jepang sebesar 480 ribu barel per hari dibanding bulan sebelumnya, disebabkan oleh pembatasan mobilitas penduduk untuk mengantisipasi penyebaran virus corona varian delta.
Penyebab lainnya adalah penurunan pertumbuhan GDP di China menjadi sebesar 7,9 persen pada kwartal 2 tahun 2021, lebih rendah dibandingkan kwartal 1 tahun 2021 sebesar 18,3 persen dan untuk proyeksi tahun 2022 terdapat penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar -0,3 persen menjadi 6 persen," demikian menurut exsum Tim Harga Minyak Mentah Indonesia.
Selengkapnya, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Agustus 2021 dibandingkan bulan Juli 2021 mengalami penurunan menjadi sebagai berikut :
- Dated Brent turun sebesar USD4,22 per barel dari USD75,03 per barel menjadi USD70,81 per barel.
- WTI (Nymex) turun sebesar USD4,72/per barel dari USD72,43 per barel menjadi USD67,71 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar USD3,25 per barel dari USD73,53 per barel menjadi USD70,28 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar USD3,78 per barel dari USD74,29 per barel menjadi USD70,51 per barel.
Baca juga:
PLN: Permintaan Gas untuk PLTG Bakal Terus Naik Hingga 2030
SKK Migas: Insentif Tingkatkan Daya Saing dan Iklim Investasi Hulu Migas
Wamenkeu Minta Sektor Migas Manfaatkan Insentif Pajak Percepat Pemulihan Ekonomi RI
Hitungan ESDM: Produksi Minyak Belum Capai 1 Juta BOPD di 2030
Menteri ESDM: Industri Migas Dorong Munculnya Aktivitas Perekonomian
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Beri Diskon PPh Badan di 2022