PT KAI Kini Punya Fitur Carbon Footprint, Wamen BUMN: Jadi Terobosan Keberlanjutan Transportasi Indonesia
Fitur Carbon Footprint merupakan salah satu terobosan penting dalam mendukung efisiensi dan keberlanjutan transportasi di Indonesia.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan fitur baru yaitu Carbon Footprint yang dapat diakses melalui aplikasi Access by KAI. Peluncuran ini menjadi bukti bahwa KAI terus memperkuat dedikasi perusahaan dalam menyediakan moda transportasi yang ramah lingkungan.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo yang akrab dipanggil Tiko menyampaikan apresiasinya atas inovasi terbaru KAI ini yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan lingkungan.
- KAI Logistik Pamerkan Layanan Ramah Lingkungan di Forum Internasional, Ini Dia Detailnya
- Tekan Emisi Karbon, Gobel Grup Alihkan Transportasi Pengiriman Barang dari Truk ke Kereta Api
- Bahan Bakar Hijau Dipamerkan di GIIAS 2024, Minim Emisi dan Selaras dengan Tren Otomotif
- PT SIG Pasok 400 Ribu Ton Semen Ramah Lingkungan buat Infrastruktur IKN
Tiko menjelaskan, fitur Carbon Footprint merupakan salah satu terobosan penting dalam mendukung efisiensi dan keberlanjutan transportasi di Indonesia.
"Langkah ini mencerminkan komitmen KAI untuk terus menghadirkan solusi transportasi yang inovatif dan ramah lingkungan,” ujar Tiko dalam keterangannya, Selasa (24/12).
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menjelaskan fitur Carbon Footprint merupakan inovasi yang mengintegrasikan edukasi lingkungan ke dalam layanan transportasi.
Ia menilai, keberlanjutan dan pelestarian lingkungan merupakan prioritas utama dalam pembangunan. Melalui fitur ini, pihaknya ingin menegaskan bahwa kereta api tidak hanya menjadi solusi transportasi yang efisien tetapi juga ramah lingkungan.
"Inovasi ini adalah langkah nyata KAI untuk mendukung target pembangunan berkelanjutan dan Net Zero Emisi,” jelas Didiek.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan fitur ini memberikan edukasi nyata bahwa kereta api adalah moda transportasi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan moda lain seperti mobil pribadi.
"Dengan fitur ini, pelanggan dapat memahami dampak positif dari penggunaan kereta api dalam mengurangi emisi karbon. Hal ini diharapkan mendorong kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat dalam memilih transportasi yang lebih berkelanjutan," jelas Anne.
Anne menambahkan bahwa fitur Carbon Footprint juga menjadi alat transparansi. Pihaknya ingin memastikan pelanggan memahami kontribusi mereka terhadap pelestarian lingkungan. Fitur ini sekaligus menjadi referensi untuk program loyalitas pelanggan dan perhitungan emisi perjalanan dengan kereta api.
Hitungan Emisi Karbon
Ia mencontohkan, emisi karbon perjalanan menggunakan KA Probowangi dari Stasiun Surabaya Gubeng ke Stasiun Ketapang adalah sebesar 2,94 kg CO₂e. Sementara itu, perjalanan dengan mobil pribadi di rute yang sama menghasilkan emisi karbon sebesar 8,79 kg CO₂e, hampir tiga kali lipat lebih besar.
Perhitungan emisi karbon pada fitur Carbon Footprint mengacu pada regulasi nasional seperti SNI ISO 14064-1:2018, serta pedoman internasional seperti Kyoto Protocol dan GHG Protocol. Validasi dilakukan melalui studi literatur, benchmarking, dan konsultasi dengan ahli transportasi, konsultan carbon accounting, serta lembaga pemerintah terkait.
"Inovasi fitur Carbon Footprint ini melengkapi berbagai langkah KAI dalam mendukung keberlanjutan. Sebelumnya, KAI telah menghadirkan teknologi face recognition untuk mengurangi sampah kertas dan menyediakan water station guna mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai serta penggunaan alat makan berbahan kayu (wooden cutlery) pada layanan makan di atas kereta," ujar Anne.
Anne menegaskan bahwa fitur ini adalah salah satu wujud nyata KAI dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission.
"Kami mengajak masyarakat untuk beralih ke kereta api, menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Mari bersama-sama menjadi agen perubahan untuk lingkungan yang lebih baik,” terang Anne.
Lebih lanjut, Fitur Carbon Footprint kini telah tersedia pada versi terbaru aplikasi Access by KAI (versi 6.9.11) yang dapat diunduh di Play Store dan App Store. Fitur ini memberikan estimasi emisi karbon setiap perjalanan yang dilakukan pelanggan.