Punya modal Rp 32 triliun, CIMB Niaga masuk kelompok bank papan atas
"Bersyukur dengan pencapaian ini, kami merasa pelayanan nasabah bisa kami tingkatkan."
PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatat kepemilikan modal mencapai Rp 32 triliun. Ini membuat CIMB Niaga masuk kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4.
Kelompok papan atas tersebut sudah dihuni terlebih dulu oleh empat bank. Namun, Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan menegaskan pihaknya menjadi yang pertama berkategori BUKU IV. Jika patokannya adalah sejak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan regulasi terkait kegiatan usaha bank berdasarkan modal inti.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Apa saja peran penting De Javasche Bank di Cirebon? Setelah diresmikan, bank ini menjalankan fungsinya sebagai pengedar uang, penjamin para pengusaha dengan emas sampai pendanaan bagi warga yang membutuhkan.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
"Tadinya ada 4 bank. Sekarang ada lima, termasuk kami," kata Tigor, Jakarta, Selasa (25/4).
"Bersyukur dengan pencapaian ini, kami merasa pelayanan nasabah bisa kami tingkatkan. Dari segi produk pelayanan dan lainnya bisa sesuai dengan ekspektasi dan lebih bagi konsumer. Ini jerih payah dari seluruh nasabah, market, regulator, dan karyawan."
Berdasarkan Peraturan OJK NOMOR 6 /POJK.03/2016, bank terbagi menjadi empat kelompok yang didasarkan pada kepemilikan modal inti.
Pertama, kelompok bank dengan modal inti tak lebih dari Rp 1 triliun (BUKU I). Kedua, kelompok bank dengan modal inti sedikitnya sebesar Rp 1 triliun hingga kurang dari Rp 5 triliun (BUKU II).
Ketiga, kelompok bank dengan modal inti minimal Rp 5 triliun hingga kurang dari Rp 30 triliun (BUKU III). Keempat, kelompok bank dengan modal inti minimal Rp 30 triliun (BUKU IV).
(mdk/yud)