Rachmat Gobel nilai pasar domestik harus diisi produk lokal
"Pasar kita besar. Jadi pemerintah harus berpikir bagaimana kita bisa mengisi pasar dari dalam negeri."
Pengusaha Rachmat Gobel melihat pemerintah membiarkan produk Indonesia di jual ke luar negeri. Di sisi lain, pemerintah juga harus mengimpor untuk menjaga pasokan di pasar dalam negeri.
Dengan kata lain, menurut Rachmat, pasar domestik seharusnya diisi produk dalam negeri.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Apa tugas utama Perlanja Sira dalam konteks perdagangan di Sumatra Utara? Peran Perlanja Sira begitu penting, pasalnya merekalah yang membawa barang-barang dagangan dari pedalaman menuju ke pesisir atau dermaga agar sampai ke tangan pedagang.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
"Pasar kita besar. Jadi pemerintah harus berpikir bagaimana kita bisa mengisi pasar dari dalam negeri," tegas mantan menteri perdagangan tersebut di Jakarta, Sabtu (14/11).
Terkait itu, dia menyesali kebijakan pemerintah mengimpor beras sebanyak 1,5 juta ton hingga akhir tahun ini. Sebab, menurutnya, impor pangan bisa ditekan lantaran Indonesia memiliki banyak lahan subur.
"Tanah kita luas, kenapa kita tidak bisa mengisi pasar kita dengan apa yang kita miliki?"
Rachmat menjabat Menteri Perdagangan pada Oktober 2014-Agustus 2015. Sepanjang sepuluh bulan itu, Rachmat kerapkali dituding ultranasionalis atau penganut nasionalisme berlebihan. Ini lantaran dia dinilai cenderung membuat kebijakan menghambat impor.