Ramai sentimen negatif, Rupiah diprediksi masih bergerak melemah
Masih melemahnya sejumlah mata uang Asia dimotori oleh Yuan turut berimbas pada Rupiah.
Pergerakan nilai tukar Rupiah diperkirakan masih menunjukan pelemahan. Kondisi yang ada dan sentimen di pasar memang belum menunjukan adanya perbaikan sehingga terefleksi pada pergerakan Rupiah.
"Laju Rupiah di atas target support 14.125. Rp 14.125-14.090 (kurs tengah BI)," ujar Analis PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (27/6).
Menurut dia, masih melemahnya sejumlah mata uang Asia dimotori oleh Yuan turut berimbas pada Rupiah. Selain itu juga diiringi adanya anggapan membaiknya data perumahan AS cukup mendukung kenaikan Fed rate.
"Laju Rupiah pun tak ubahnya seperti nomor call center dan bahkan telah melewati banyak nomor call center, (14000-BMRI, 14005-Bukopin, 14008-UOB, 14017-BRI, 14022-KFC, 14041-CIMB Niaga, 14045-McD, 14049-BJBR, 14080-Walls, dan 14099-Solaria)," kata dia.
Lebih lanjut, Reza menyampaikan, belum adanya penyeimbang sentimen negatif dan belum adanya hal-hal bersifat makroekonomi yang menunjukan adanya upaya perbaikan, akan berpotensi menekan laju Rupiah.
"Laju Rupiah telah berada di level oversold namun, tampaknya belum ada tanda-tanda untuk menguat seiring minimnya sentimen positif. Tetap waspadai jika laju Rupiah kembali melanjutkan pelemahan," jelasnya.
Sebelumnya, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS di pasar uang spot antrabank Jakarta hari ini bergerak melemah sebesar 45 poin menjadi 14.099 per USD, setelah pada hari sebelumnya ditutup pada 14.054 per USD.