Rampung Tahun Depan, Bendungan Mbay Diharapkan Genjot Produksi Beras di Kabupaten Nagekeo
Presiden Jokowi meninjau pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT.
Presiden Jokowi meninjau pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT.
- Ditemui Kaesang dan Pengurus PSI, Nelayan Sorong Mengadu Pembangunan Rumah Mereka Terkendala Amdal
- Pertama dalam 40 Tahun, Kawasan Industri Pupuk Hadir di Timur Indonesia
- Ada yang Berbeda, Begini Potret Terbaru Pembangunan IKN
- Kumpulkan Menteri, Presiden Jokowi Minta Genjot Produk dan Hilirisasi Pangan
Rampung Tahun Depan, Bendungan Mbay Diharapkan Genjot Produksi Beras di Kabupaten Nagekeo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau progres pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dia menilai, pembangunan bendungan tersebut merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
"Semua pembangunan bendungan plus irigasinya itu memang dalam rangka strategi besar kita ke ketahanan pangan—ke kedaulatan pangan," kata Jokowi dalam keterangannya usai peninjauan, Selasa, (5/12).
Pembangunan Bendungan Mbay telah dimulai sejak akhir tahun 2021 dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2024. Bendungan itu ditargetkan dapat menampung hingga 51 juta meter kubik air.
"Bendungan bisa menampung 51 juta meter kubik air, dan nantinya akan mengairi kira-kira 4.200 hektare, plus pengembangannya 1.900 hektare," ucapnya.
Merdeka.com
Jokowi berharap setelah rampung dibangun, bendungan tersebut dapat mendorong produksi beras di Kabupaten Nagekeo. Menurutnya, produksi beras di Kabupaten Nagekeo nantinya akan meningkat hingga 2,5 kali lipat.
"Yang kita harapkan nanti dengan selesainya Bendungan Mbay ini, produksi beras di Kabupaten Nagekeo bisa meningkat sampai 250 persen—hingga peningkatannya bisa 2,5 kali lipat," tuturnya.
Sebagai informasi, desain konstruksi Bendungan Mbay didesain dengan tinggi 48 m, lebar 12m dan panjang 436 m dengan volume kapasitas tampungan total 51,74 juta m3 dengan luas genangan 499,44 ha. Selain itu, Bendungan Mbay didesain dengan tipe zonal dengan inti tegak.
Merdeka.com
Pembangunan Bendungan Mbay terbagi menjadi 2 paket, di mana progres fisik untuk paket I sudah 2,21 persen dan paket II baru 0,83 persen. Adapun Paket I dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk-Bumi Indah KSO dan Paket II PT Brantas Abipraya. Sedangkan supervisi dikerjakan oleh PT Indra Karya-Rancang Semesta-Sabana (KSO).
Adapun biaya pembangunan Bendungan Mbay yang dikerjakan pada 2021-2024 ini dibangun dengan alokasi anggaran Rp 1,915 triliun. Proyek ini nantinya ditargetkan bisa menghasilkan air baku 0,21 m3 per detik, serta memberikan manfaat irigasi terhadap 5.899 ha lahan pertanian.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake, dan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do.
Merdeka.com