Menteri Basuki Ungkap Jumlah Bendungan di Indonesia Kalah Jauh Dibandingkan dengan China dan Korea Selatan
Meski hanya seluas Jawa Tengah, Korea Selatan memiliki 17.000 Bendungan, sedangkan Indonesia baru punya 61 bendungan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berencana membangun 300 bendungan untuk mengantisipasi ancaman defisit air dengan perubahan demografi.
Menteri Basuki Ungkap Jumlah Bendungan di Indonesia Kalah Jauh Dibandingkan dengan China dan Korea Selatan
Sejauh ini, pemerintah sudah membangun 61 bendungan.
"Kelihatannya banyak, orang pikir wah kita sudah hebat. Nanti totalnya kita punya 300 (bendungan) kalau sudah jadi. Tapi, kita lihat Korea itu luasnya tidak lebih luas dari Jawa Tengah, dia punya 17.000 bendungan," kata Menteri Basuki saat konferensi pers acara "2nd Stakeholder Consultation Meeting (SCM) World Water Forum 2024" di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (12/10).
Menteri Basuki mengungkapkan, jika dibandingkan dengan negara China, pembangunan bendungan di Indonesia kalah jauh. China memiliki 98 ribu bendungan.
"Jangan kita bandingkan dengan China. China itu punya berapa, waktu saya diskusi, dia senyum-senyum. Saya bilang dengan bangganya saya sudah membangun 61 (bendungan) nanti kita punya 300 Bendungan. Saya tanya, Anda punya berapa? 98 ribu bendungan."
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
"Jadi memang untuk menghadapi itu (defisit air) memang kita masih perlu tampungan-tampungan air. Berapa persen air yang turun ke bumi ini terbuang ke laut. Ini harus segera kita bangun tampungan-tampungan yang lebih banyak lagi," ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa untuk saat ini di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) Pemerintah Indonesia telah membangun tujuh bendungan. Kemudian di Bali ada tiga bendungan.
"Di NTT kita bikin tujuh bendungan. Di sini (Bali) kita bikin tiga minimal yang saya ingat tapi yang existing jug lebih banyak. Jadi masih perlu lagi bendungan-bendungan untuk menghadapi kebutuhan demografi yang lebih banyak. Jadi ke depan insyaallah siapa pun pemerintahnya harus membuat segera bendungan-bendungan tempat penampungan air," ujarnya.