Ratusan Ritel Tutup di Tahun 2024, Kenaikan UMP Bakal Dihadapi dengan Efisiensi
Para peritel cukup terseok-seok menghadapi kondisi ekonomi di tahun 2024 ini.
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengakui masih ada penolakan sejumlah peritel terhadap rencana kenaikan upah pekerja di tahun 2025 mendatang. Menghadapi kenyataan itu, peritel akan lebih mengecangkan ikat pinggang dalam menghadapi kondisi ekonomi tahun bershio ular kayu.
“Alhamdulilah kalau UMP hampir (setuju) rata rata, meski ada yang masih menolak karena kenaikan luar biasa,” ungkap Ketua Aprindo, Soilihin, usai melantik pengurus Aprindo periode 2024-2028 di hotel Sol Marina Tangerang, Sabtu (14/12.
Diungkapkan Solihin, para peritel cukup terseok-seok menghadapi kondisi ekonomi di tahun 2024 ini. Para peritel mengaku hanya menaikan sedikit harga produk yang dijual ke masyarakat agar tidak terlalu membebani ekonomi masyarakat.
"Jujur, ritel di toko yang sama tahun lalu sama di tahun ini kenaikanya engga besar. Kenaikan ritel lebih kepada ekspansi atau penambahan jumlah gerai. Apalagi ritel banyak tutup, alhamdulillah ratusan (ritel tutup)," ujar Solihin.
Bahkan di tempat Solihin bekerja saja, tahun ini 300 sampai 400 gerai ritel waralaba tutup. Meski diakuinya ada juga banyak gerai ritel yang baru membuka usaha di tahun 2024 ini.
"Ketutup dengan toko buka yang baru. Jadi bukan ritel segar bugar saja. Kalau ditanya, saya bekerja di ritel alhamdulillah 300-400 toko saya tahun ini tutup, kalau untung kita pasti buka terus. Tapi kita buka lebih banyak dari toko itu (tutup)," urainya.
Banyak Lakukan Efisiensi
Menyikapi kondisi tersebut dan kepastikan kenaikan UMP tahun depan, Asprindo memastikan para peritel akan lebih banyak melakukan efisiensi. Tindakan itu dilakukan guna menekan posisi keuangan perusahaan agar terus berjalan.
"Artinya semua peritel akan mengarah ke efisiensi. Efisenisi banyak hal, bukan sekadar itu (PHK). Saya pikir seluruh pengusaha kalau engga kepepet banget engga bakal melakukan itu (PHK), ini kita bicara ritel ya. Jadi artinya diharapkan ada yang tutup ada yang buka, saling nopang. Pokoknya rugi deh. Kalau ditanya optimis selaku pengusaha kita optimis," terangnya.
Direktur Bina Usaha Perdagangan, Kementerian Perdagangan RI, Septo Soepriyatno berharap Aprindo dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperkuat ekosistem ritel dan pertumbuhan ekonomi di tanah air.
"Kementerian Perdagangan RI sangat yakin Aprindo akan menjadi mitra strategis dalam memperkuat ekosistem ritel di Indonesia, memajukan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Menteri Perdagangan sangat menyambut positif diskusi peluang Dan tantangan yang disampaikan Aprindo serta berkomitmen untuk membangun sinergi yang lebih erat kedepannya," katanya.