Sektor Ritel Wajib Waspada 5 Tantangan Ini
Peningkatan Indeks Keyakinan konsumen tersebut, menunjukkan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi terhadap kondisi ekonomi.
Direktur Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional BAPPENAS Laksmi Kusumawati, mengungkapkan terdapat lima tantangan yang dihadapi sektor ritel di Indonesia.
"Kita tidak bisa mengesampingkan adanya teknologi dan digitalisasi yang bisa kita manfaatkan untuk pengembangan bisnis ritel. Namun, demikian ada beberapa tantangan yang akan dihadapi para bisnis ritel di Indonesia terkait dengan pengembangannya di era digitalisasi," kata Laksmi dalam Gambir Trade Talk 'Transformasi Ritel Modern di Era Digitalisasi: Peluang dan tantangan,' Rabu (14/8).
-
Bagaimana KKP menargetkan indeks kepatuhan pelaku usaha? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono juga menargetkan indeks kepatuhan pelaku usaha pada 2025 sebesar 82 persen.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Tantangan pertama yaitu, adanya kompetisi harga dalam industri ritel. Menurutnya, adanya persaingan yang ketat memaksa para peritel untuk menurunkan harga dan menurunkan margin keuntungan.
Kedua, mempertahankan loyalitas konsumen, bagaimana pilihan dan penawaran menjadi relatif banyak yang tersedia di e-commerce ini akan menjadi perhatian pengusaha ritel untuk mempertahankan loyalitas dari konsumen.
Tantangan ketiga, keamanan data. Hal ini sangat penting karena untuk mendorong kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan ritel. Tantangan keempat, adaptasi teknologi diperlukan sehingga memaksa peritel berinvestasi untuk pembaharuan dan pelatihan terkait teknologi-teknologi baru agar tidak kalah bersaing dengan peritel lainnya.
Selanjutnya, tantangan terakhir adalah perubahan perilaku konsumen. Bahwa semenjak covid tren dari permintaan konsumen berbelanja online mengalami peningkatan.
"Sehingga para peritel perlu mencari bagaimana caranya untuk berinteraksi dengan para pelanggan yang disesuaikan dengan strategi bisnis dan pemasarannya," ucapnya.
Di satu sisi, sektor ritel diprediksi bakal mengalami peningkatan penjualan. Laksmi menjelaskan prediksi ini didasari indeks ekspektasi konsumen terhadap ekonomi nasional akan tetap terjaga.
"Dilihat dari indeks kondisi ekonomi saat ini, optimisme dari indeks ekspektasi konsumen, masyarakat pun memiliki ekpektasi bahwa stabilitas ekonomi akan terjaga dan sektor ritel mengalami peningkatan penjualan ke depannya," kata Laksmi.
Proyeksi peningkatan penjualan ritel tersebut dilihat dari indeks keyakinan konsumen pada Juli 2024 mencapai 123,4 sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya berkisar 123,3.
Peningkatan Indeks Keyakinan konsumen tersebut, menunjukkan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi terhadap kondisi ekonomi, sehingga mampu mendorong peningkatan belanja di sektor ritel.