Realisasi penyaluran BBM Satu Harga sentuh titik ke-43
Titik terbaru, Pertamina mulai mengoperasikan SPBU di Dusun Aruk, Kabupaten Sajingan, Kalimantan Barat.
PT Pertamina tercatat sudah merealisasikan 43 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga di wilayah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T) di seluruh Indonesia. Titik terbaru, Pertamina mulai mengoperasikan SPBU di Dusun Aruk, Kabupaten Sajingan, Kalimantan Barat.
"SPBU di Puring Kencana ini bukan SPBU biasa, karena SPBU ini merupakan bagian dari Program BBM Satu Harga di daerah 3T (Terpencil, Terluar, Tertinggal). Hadirnya SPBU di Dusun Aruk yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini membuktikan wilayah tersebut sama pentingnya dengan wilayah lain di seluruh Indonesia," kata GM Marketing Operation Region VI, Made Adi Putra dikutip dari Antara, Rabu (20/12).
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Apa saja komponen dalam jual beli BBM? Dalam jual beli BBM, lanjutnya, terdapat tiga komponen, yaitu Pajak PPN, PBBKB, dan Iuran BPH Migas. Ketiga komponen tersebut merupakan kontribusi para pelaku usaha kepada negara atas hasil pengelolaan kekayaan negara.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana BPH Migas memastikan kelancaran program BBM Satu Harga di daerah terpencil? Ia meminta kepada Badan Usaha Penugasan untuk selalu memantau operasional dan keberlanjutan dari lembaga penyalur BBM Satu Harga yang berada di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). “Apabila ada kendala, kita bisa koordinasikan dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Kita ingin program BBM Satu Harga berjalan sesuai tujuan awal program ini dilaksanakan,” imbuhnya.
Sebelumnya warga di wilayah Dusun Aruk harus menempuh perjalanan sejauh 75 Km dari lembaga penyalur terdekat di Dusun Sekura, Kabupaten Sajingan, Kalbar. Ini menyebabkan harga BBM eceran mencapai kisaran harga Rp 8.000 - Rp 10.000. Di SPBU No 65.94002 yang baru berdiri ini, masyarakat bisa mendapatkan produk Solar dengan harga Rp 5.150/liter, Premium Rp 6.450/liter dan Pertalite Rp 7.700 di SPBU.
BBM satu harga dicanangkan pemerintah untuk mengupayakan pemerataan biaya di seluruh Indonesia dan sebagai salah satu implementasi Instruksi Presiden (InPres) serta merealisasikan Peraturan Menteri ESDM No 36 Tahun 2016, perihal percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) secara nasional sejak 1 Januari 2017.
Sama seperti titik lembaga penyalur lainnya dalam Program BBM satu harga, SPBU di Dusun Aruk terletak di daerah yang sulit diakses. Untuk menyuplai SPBU tersebut, Pertamina mengirim BBM dari Terminal BBM Pontianak yang berjarak 320 Km dengan waktu tempuh 8 hingga 9 jam.
Sebagian besar medan perjalanan masih berupa tanah membuat perjalanan sulit ditempuh oleh truk tangki Pertamina dan berpotensi terperosok terutama dalam kondisi hujan.
Di wilayah Kalimantan, Pertamina sudah merealisasikan enam dari 15 titik target BBM Satu Harga yaitu di (1) Long Apari, Kabupaten Mahakam (2) Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (3) Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, (4) Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan. Kalimantan Barat (5) Paloh, Kabupaten Sambas Kalimantan Barat dan (6) Biduk Biduk di Kabupaten Berau, Kalimantan Utara.
Mendistribusikan BBM ke titik-titik tersebut diinformasikan bukan merupakan hal mudah. Jalan darat hampir dipastikan memiliki kondisi yang sulit diakses, moda transportasi yang digunakan juga sangat tergantung pada kondisi alam di titik tersebut.
Untuk mendistribusikan BBM ke Long Apari, Kalimantan Timur, distribusi dari Samarinda harus menempuh jalur darat yang memakan waktu lebih dari 10 jam dan BBM tersebut dipindahkan ke kapal motor tank ke Long Bagun dan selanjutnya dipindahkan ke drum berkapasitas 200 liter menggunakan long boat, truk, dan terakhir menggunakan ketinting ke lembaga penyalur di Long Apari.
Di SPBU Kabupaten Seruyan, Kecamatan Danau Sembuluh, supply didapat Terminal BBM Sampit yang berjarak sekitar 200 Km dengan kondisi jalan 70 persen masih berupa tanah sehingga harus ditempuh oleh truk tangki selama 6 sampai 7 jam.
Pendistribusian BBM di Kecamatan Paloh, Kalimantan Barat harus ditempuh dengan menaikkan mobil tangka ke kapal fery untuk meyeberangi sungai dan kemudian dilanjutkan dengan jalan tanah yang berlumpur.
Baca juga:
Di program BBM satu harga, Pertamina ngaku kesulitan kontrol harga bensin eceran
Pertamina target program BBM satu harga jangkau 50 titik di 2018
5 Barang ini harganya lebih murah sejak RI dipimpin Presiden Jokowi
Cerita sopir di Puncak Jaya, lebih pilih bensin eceran Rp 50.000/liter dibanding SPBU
SPBU BBM Satu Harga ke-27 resmi diluncurkan di Nusa Penida