REI: Penyediaan rumah murah harusnya jadi visi calon kepala daerah
"Tolong perumahan murah jadi elemen dari visi misi kepala daerah. Jangan hanya pendidikan dan kesehatan saja."
Presiden Joko Widodo di awal pemerintahannya telah mencanangkan program satu juta rumah murah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Namun program ini sulit terealisasi karena banyaknya kendala, seperti pembebasan lahan dan lemahnya infrastruktur penunjang di lokasi.
Ketua Kehormatan Realestat Indonesia (REI) Lukman Purnomosidi mengatakan, dalam membangun proyek sejuta rumah harusnya pemerintah pusat dibantu oleh pemerintah daerah. Jelang Pilkada serentak, dia meminta para calon kepala daerah yang saat ini sedang melakukan kampanye memberikan perhatian kepada isu-isu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
-
Bagaimana pertumbuhan permintaan terhadap rumah di Jakarta? “Pada Juni 2024, pertumbuhan permintaan (enquiries) terhadap rumah di Jakarta yang disewa tumbuh 59,8 persen dan hunian yang dijual sebesar 114,9 persen secara tahunan,” kata Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dilansir Antara, Selasa (30/7).
-
Siapa yang memulai usaha peternakan di Jakarta Selatan? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.Dilansir dari akun youtube Naik Kelas, pria Betawi ini memilih usaha penggemukan atau peternakan sapi di Jalan Palem 2, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
-
Apa yang paling banyak dicari oleh orang yang ingin membeli rumah di Jakarta? “Hal ini mengingat suplai rumah seken yang ditawarkan di Jakarta terbilang masih sangat beragam dan memiliki rentang harga yang bervariasi, sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan atau preferensi kelas menengah, menengah-atas,” ujarnya.
-
Siapa yang paling banyak mencari rumah di Jakarta? Di Jakarta, pencari properti umumnya berasal dari kelompok usia 25-34 tahun, dengan proporsi mencapai antara 33- 35,9 persen. Diikuti kelompok usia 45-54 tahun yang mencakup 19,9- 21,9 persen.
-
Di mana kebakaran besar yang memicu diterapkannya kredit rumah di Jakarta? Salah satu momen penerapan kredit rumah terjadi pada 1917, setelah terjadi bencana kebakaran hebat di wilayah Kramat Kwintang.
-
Kapan permintaan terhadap rumah bekas di Jakarta meningkat? “Pada Juni 2024, pertumbuhan permintaan (enquiries) terhadap rumah di Jakarta yang disewa tumbuh 59,8 persen dan hunian yang dijual sebesar 114,9 persen secara tahunan,” kata Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dilansir Antara, Selasa (30/7).
Menurut dia, isu ini sangat menyentuh kebutuhan pemilih, mengingat ketersediaan rumah layak huni merupakan kebutuhan dasar manusia. Selain itu, isu tersebut masuk dalam ide-ide dari pendiri bangsa, seperti pada pidato Bung Hatta tentang rumah yang semestinya negara telah membayangkan masa depan perumahan.
"Saya kira kita butuh menyatukan kembali visi dan semangat dalam penyediaan rumah rakyat ini di tengah suasana otonomi daerah. Program Sejuta Rumah bukan hanya kepentingan dari pemerintah pusat dan REI saja, tetapi juga pemerintah daerah," kata dia pada acara Rakernas REI 2015 di Jakarta, Jumat (4/12)
Lukman menyarankan, sebaiknya ada skema di mana masyarakat bisa memperoleh rumah dari pemerintah daerah. Namun hal itu sangat tergantung pada visi misi kepala daerah, termasuk saat kampanye. Sayangnya, ujar Lukman, tidak banyak calon kepala daerah yang mengangkat isu perumahan, sehingga tak heran isu perizinan menjadi momok bagi pengembang.
"Tolong perumahan murah jadi elemen dari visi misi kepala daerah. Jangan hanya pendidikan dan kesehatan saja," ujarnya.
Direktur Kawasan, Perkotaan, dan Batas Negara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Budiono Subambang mengatakan pemerintah daerah dapat melakukan perencanaan untuk mengadakan tanah kavling untuk dijual kepada PNS dan penjualan tanah kavling tersebut tidak memerlukan persetujuan DPRD.
Namun sayangnya cara penjualannya di PP No 27 Tahun 2014 tidak diatur dengan tegas. Oleh karena itu, Permendagri sebagai peraturan pelaksana PP tersebut harus mengatur dengan tegas tata cara penjualan tanah kavling tersebut.
"Ada beberapa daerah yang punya lahan yang cukup. Aset itu bisa dikapitalisasi sebagai penyertaan modal pihak lain. Itu pun tak memerlukan persetujuan DPR karena pertimbangan ini lebih menguntungkan bagi negara," kata dia.
Sedangkan terkait permintaan pengembang rumah sederhana agar ada diskon BPHTB dan IMB untuk rumah-rumah bersubsidi, Budiono mengatakan Kemendagri telah melakukan berbagai upaya dalam mempercepat pembangunan rumah rakyat, termasuk berkoordinasi mengenai kemudahan perizinan.
"Mendagri sudah melakukan koordinasi dengan pemerintahan daerah, dan membuat surat edarannya".
Demikian juga soal diskon 55 persen BPHTB dan IMB, menurut dia, sedang dalam kajian di Kemendagri termasuk di Kemenko Perekonomian. Budiono menyebutkan dari sisi teknis, harus diakui soal diskon BPHTB dan IMB merupakan otoritas pemerintah daerah.
"Otoritas itu sudah diatur dalam aturan pajak. Jadi kalau daerah mau berikan gratis bisa saja, asal disetujui kepala daerah. Kemendagri hanya membantu, melakukan langkah-langkah regulasi agar upaya pemenuhan rumah bagi MBR terpenuhi," ujar dia.
(mdk/idr)