Negara Ini Tawarkan Rumah Seharga Rp16.000 Bagi Warga AS yang Kecewa dengan Hasil Pemilu
Pemerintah Desa Ollolai telah berupaya keras untuk menanggulangi masalah depopulasi, dengan fokus pada warga AS yang merasa kecewa setelah Pemilu AS 2024.
Di sebuah desa yang terletak di Italia, sebuah tawaran menarik muncul setelah Donald Trump terpilih kembali sebagai presiden Amerika Serikat (AS) dalam pemilu 2024. Desa Ollolai di Pulau Sardinia telah berusaha keras untuk menarik penduduk asing agar mau menetap di sana, terutama untuk mengatasi penurunan populasi yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Desa ini menawarkan rumah-rumah yang dalam kondisi kurang baik dengan harga hanya satu euro, yang setara dengan sekitar Rp16 ribu. Setelah hasil pemilu AS pada 5 November, Ollolai meluncurkan sebuah situs web yang ditujukan untuk calon ekspatriat dari AS, menawarkan lebih banyak pilihan rumah murah dengan harapan bahwa mereka yang tidak puas dengan hasil pemilu tersebut akan membeli salah satu properti kosong yang ada.
Situs web tersebut mencantumkan, "Apakah Anda lelah dengan politik global? Ingin menjalani gaya hidup yang lebih seimbang sambil mengamankan peluang baru?" sebagaimana dilaporkan oleh CNN pada Kamis (21/11/2024). Kalimat ini diikuti dengan ajakan, "Saatnya untuk mulai membangun pelarian Anda di surga Sardinia yang menakjubkan." Wali kota Francesco Columbu menjelaskan kepada CNN bahwa situs ini dirancang khusus untuk menarik perhatian pemilih Amerika setelah pemilihan presiden. Dia mengungkapkan kecintaannya terhadap Amerika Serikat dan percaya bahwa warga Amerika adalah orang-orang yang tepat untuk membantu menghidupkan kembali komunitasnya. "Kami hanya benar-benar menginginkan, dan akan fokus pada, orang Amerika di atas segalanya," ujarnya. "Tentu saja kami tidak dapat melarang orang dari negara lain untuk mendaftar, tetapi orang Amerika akan memiliki prosedur jalur cepat. Kami bertaruh pada mereka untuk membantu kami menghidupkan kembali desa, mereka adalah kartu kemenangan kami."
-
Dimana lokasi rumah transmigrasi? Orang-orang yang mengikuti program transmigrasi akan disebarkan ke beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki angka penduduknya yang masih lebih sedikit. Salah satunya di Sulawesi Tenggara tepatnya di Konawe Watutinawu.
-
Dimana lokasi rumah murah itu? Lokasinya terbilang strategis dan masih di kawasan Kota Bandung, wilayah Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik.
-
Dari mana saja orang cari rumah di Jakarta? Dari segi asal, lanjutnya, sebagian besar pencari properti di Jakarta berasal dari dalam wilayah itu sendiri. Namun, kota-kota satelit di sekitarnya juga mencatatkan proporsi pencarian yang signifikan.
-
Bagaimana pembagian hasil penjualan rumah? Kediaman yang terletak di Bogor ini akan segera dijual, dan setelah penjualan, hasilnya akan dibagi rata 50% untuk masing-masing pihak.
-
Dimana rumah tersebut berada? Kediaman yang terletak di Bogor ini akan segera dijual, dan setelah penjualan, hasilnya akan dibagi rata 50% untuk masing-masing pihak.
Sediakan berbagai pilihan akomodasi
Columbu menyatakan bahwa desa tersebut kini menyediakan tiga kategori akomodasi: rumah sementara tanpa biaya untuk para wisatawan, rumah yang dijual seharga satu euro yang memerlukan renovasi, serta rumah yang siap dihuni dengan harga mencapai 100.000 euro (sekitar Rp1,6 miliar). Ia juga menjelaskan bahwa mereka telah membentuk tim khusus yang bertugas mendampingi calon pembeli, mulai dari mengatur tur pribadi yang disesuaikan dengan hunian yang tersedia hingga membantu menemukan kontraktor, pembangun, serta menelusuri dokumen yang diperlukan.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa foto dan rencana untuk properti kosong yang tersedia akan segera dipublikasikan di situs web. Selama seratus tahun terakhir, jumlah penduduk Ollolai menurun dari 2.250 menjadi 1.300, dengan hanya sedikit bayi yang lahir setiap tahunnya. Banyak keluarga telah meninggalkan desa ini dalam pencarian pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik selama masa-masa ekonomi yang sulit.
Selama beberapa tahun terakhir, jumlah penduduk di desa tersebut telah menurun drastis hingga hanya tersisa 1.150 jiwa. Meskipun desa ini berusaha keras untuk menarik penduduk baru, tawaran khusus bagi warga negara Amerika Serikat bisa jadi dianggap kontroversial. Meskipun situs web tidak secara eksplisit menyebutkan bahwa memiliki paspor AS adalah syarat, wali kota menegaskan bahwa warga negara AS akan mendapatkan prioritas dibandingkan pelamar dari negara lain.
“Tentu saja, kami tidak dapat secara khusus menyebutkan nama satu presiden AS yang baru saja terpilih, tetapi kita semua tahu bahwa dialah orang yang membuat banyak orang Amerika ingin menjauh sekarang dan meninggalkan negara ini,” tambah Columbo. Ia juga menambahkan, “Kami telah secara khusus membuat situs web ini sekarang untuk memenuhi kebutuhan relokasi AS pasca-pemilu. Edisi pertama skema nomaden digital kami yang diluncurkan tahun lalu sudah khusus untuk warga Amerika.” Menurut Columbo, situs web balai kota baru-baru ini menerima 38.000 permintaan informasi mengenai rumah, mayoritas berasal dari Amerika Serikat.
“Jadi kami benar-benar ingin menciptakan platform yang melayani warga AS, dan mengelompokkan berbagai proyek kami,” kata Columbo. Dengan langkah ini, desa berharap dapat menarik lebih banyak penduduk, terutama dari kalangan warga negara AS yang ingin mencari kehidupan baru di tempat yang lebih tenang dan damai. Inisiatif ini mencerminkan upaya desa untuk beradaptasi dengan perubahan demografis dan kebutuhan masyarakat saat ini.
Usaha untuk Mengatasi Depopulasi
Desa tersebut tidak pertama kali melakukan penawaran menarik untuk mengatasi masalah depopulasi. Pada tahun 2018, sebagaimana dilaporkan oleh CNN, balai kota mulai menjual rumah-rumah kosong yang dalam kondisi buruk dengan harga satu euro. Selanjutnya, mereka juga menawarkan ruang kerja kosong dengan tarif yang sama, yaitu satu euro. Terakhir, tahun lalu, balai kota memperkenalkan program "bekerja dari Ollolai" yang ditujukan bagi pekerja nomaden. Hingga saat ini, empat warga AS telah tinggal di rumah yang disewakan dengan harga satu euro. Sebagai imbalan, mereka diharuskan untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat, seperti menciptakan karya seni atau menulis buku. Namun demikian, berbagai inisiatif tersebut belum menunjukkan hasil yang diharapkan.
Menurut pernyataan resmi, "Desa ini masih setengah kosong, kami masih memiliki sekitar 100 rumah murah kosong yang berpotensi dijual, siap untuk ditempati. Kami telah memetakan dan membuat daftar semuanya, dan segera foto-fotonya akan tersedia daring untuk dilihat pembeli." Meskipun berbagai program telah diluncurkan, tantangan untuk menarik penduduk baru tetap ada. Upaya-upaya ini menunjukkan ketekunan desa dalam menghadapi masalah depopulasi, meskipun hasilnya masih jauh dari harapan.