Rektor UI soal Nadiem Makarim Jadi Menteri: Sudah Teruji di Perusahaan Go-Jek
Kinerja Nadiem Makarim sudah teruji lewat menahkodai perusahaan besar sekelas Go-Jek. Selain itu, reputasi Nadiem menurut dia juga sudah terbukti sebagai jebolan dari Universitas Harvard.
Rektor UI Periode 2019-2014 Prof Ari Kuncoro angkat suara terkait kesediaan Nadiem Makarim sebagai menteri Joko Widodo jilid II. Dalam pandangan dia, kinerja Nadiem Makarim sudah teruji lewat menahkodai perusahaan besar sekelas Go-Jek.
Selain itu, reputasi Nadiem menurut dia juga sudah terbukti sebagai jebolan dari Universitas Harvard.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang mencobai kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
"Sekarang masyarakat sudah bisa membentuk ekspektasi terhadap pemerintahan dan membentuk tingkah laku. Ini adalah suatu bentuk aplikasi dari kredibilitas," tuturnya di Gedung BEI, Senin (21/10).
"Selain itu figur kan juga perlu dilihat bibit, bobot, bebetnya. Kenapa harus Nadiem? Dia tamatan Harvard, ivy league education. Dia juga punya bisnis Go-Jek," tambah dia.
Kuncoro mengatakan, latar belakang Nadiem sebagai pengusaha akan membantu menelurkan kebijakan-kebijakan kreatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun-tahun mendatang.
"Figur ini akan menuntun ekspektasi masyarakat ke arah aksi, karena sudah ada bukti empirisnya. Mereka akan membentuk ekspektasi yang baik. Yang ditunggu juga turunan-turunan kebijakannya. Harus cepat buat kebijakan karena zaman sekarang ditentukan lewat informasi yang datang dengan cepat juga," ujarnya.
Selain itu, sosok Nadiem Makarim juga dinilai dapat meningkatkan kepercayaan investor asing untuk datang ke pasar domestik. "Investor-investor bisa melirik Indonesia dengan pendekatan door to door karena sosok orangnya," kata dia.
Nadiem Makarim Dipanggil Jokowi
Nadiem Makarim, Pendiri sekaligus CEO Gojek dipastikan akan menjadi bagian kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Hal ini disampaikan langsung oleh Nadiem di Istana Negara, Senin (21/10).
Sayangnya, Nadiem tak mengatakan jabatan yang akan diembannya. Namun, ia memastikan bersedia gabung dengan kabinet baru.
"Saya senang dan menerima tanggung jawab ini. Untuk spesifiknya, saya belum bisa karena itu hak prerogatif Presiden," ungkap Nadiem.
"Intinya saya sudah diberi tahu dan menerima secara formal," terangnya.
Nadiem mengatakan pertemuannya dengan presiden Jokowi pada hari ini, sekaligus untuk membahas visi dan misi pemerintah ke depan. Hal ini termasuk soal pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), investasi, reformasi birokrasi, investasi, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Tadi itu, yang dibahas adalah visi dan misi termasuk pengembangan SDM, investasi, reformasi birokrasi, UMKM, dan lainnya, tapi lebih rinci. Kami juga mendiskusikan aspirasi pak presiden, dan kami sedikit brainstorming," jelasnya.
Kehadirannya di pemerintahan, kata Nadiem, sejalan dengan misinya untuk mengembangkan Indonesia. Hal ini merupakan keinginannya dari dahulu.
"Dari dahulu, misi saya itu ingin menampilkan Indonesia di panggung dunia. Ini adalah kelanjutan dari misi itu, tentunya untuk negara dan skala lebih besar," tutur mantan CEO Gojek tersebut.
(mdk/idr)