Respons Kimia Farma dan APII Atas Kasus Pemerasan dan Pelecehan Saat Rapid Test
PT Kimia Farma Diagnostika selaku penyedia layanan rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dan PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan investigasi internal terhadap informasi pemerasan dan pelecehan yang dialami salah satu penumpang pesawat saat rapid test di Bandara Soekarno-Hatta.
PT Kimia Farma Diagnostika selaku penyedia layanan rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dan PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan investigasi internal terhadap informasi pemerasan dan pelecehan yang dialami salah satu penumpang pesawat saat rapid test di Bandara Soekarno-Hatta.
Penumpang bersangkutan melalui media sosial menceritakan kejadian pemerasan dan pelecehan yang dilakukan oknum petugas layanan medis PT Kimia Farma Diagnostika kepada dirinya saat melakukan rapid test.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Siapa suami Bripda Kirana? Kirana dan Adhiyatma Rizkiy Menikah pada tanggal 13 Desember 2022 Dalam berbagai agenda pekerjaan yang ia hadiri, terlihat jelas bahwa Bripda Kirana selalu tampak serasi dengan suaminya, Adhiyatma Rizky.
-
Kapan Rumah BUMN BRI Yogyakarta berdiri? Rumah BUMN BRI tersebut sudah berdiri sejak 2017 dan tercatat sudah ada ribuan pelaku UMKM di wilayah tersebut yang dibina dengan berbagai pelatihan maupun pendampingan agar mampu konsisten meningkatkan kapabilitas usahanya.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kapan apotek Zenturion milik Kukuh didirikan? Menurut dia, setelah terpontang panting ke sana, ke mari, akhirnya pada tahun 2023 ini Apotek Zenturion miliknya berdiri di kawasan Bekasi Junction, wilayah Bekasi Timur.
-
Dimana lokasi Pabrik Kina Bukit Unggul? Pabrik kina Bukit Unggul di Desa Cipanjalu, Cilengkrang.
Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadilah Bulqini, mengatakan penumpang bersangkutan telah dihubungi oleh perseroan. "PT Kimia Farma Diagnostika telah menghubungi korban atas kejadian yang dilakukan oleh oknum tersebut," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (19/9).
"PT Kimia Farma Diagnostika akan membawa peristiwa ini ke ranah hukum atas tindakan oknum tersebut yang diduga melakukan pemalsuan dokumen hasil uji rapid test, pemerasan, tindakan asusila dan intimidasi," lanjut Adil Fadilah Bulqini.
Sementara itu, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan PT Angkasa Pura II sangat menyesalkan adanya informasi ini. Agus Haryadi menuturkan dukungan diberikan kepada seluruh pihak termasuk keperluan untuk pengecekan CCTV dan lainnya.
"Kami sangat memberikan perhatian penuh terhadap adanya informasi ini. Kami siap bekerja sama dengan seluruh pihak termasuk sudah berkoodinasi dengan Polres Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini tengah melakukan penyelidikan mengenai hal ini," kata dia.
"PT Angkasa Pura II sangat berharap hal ini tidak berulang kembali. Bersama-sama, PT Angkasa Pura II dan stakeholder harus menjaga reputasi Bandara Soekarno-Hatta," jelas Agus Haryadi.
Viral Wanita Mengaku Dilecehkan saat Rapid Test di Bandara Soekarno Hatta
Seorang wanita berinisial LHI membagikan pengalaman dugaan pemerasan dan pelecehan seksual saat melakukan rapid test di Bandara Soekarno Hatta pada 13 September lalu. LHI menulis di akun Twitternya @listongs hingga akhirnya viral.
LHI membagikan pengalamannya pada Jumat (18/9), ia menyatakan pengalaman tersebut dialaminya saat akan melakukan perjalanan dari Jakarta ke Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Tepatnya pada tanggal 13 September 2020 korban sampai di bandara pukul 04.00 WIB untuk melakukan rapid test sebelum dijadwalkan berangkat pukul 06.00 WIB.
LHI akhirnya melakukan rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta di fasilitas milik Kimia Farma. Hasil tes yang keluar menunjukkan LHI reaktif Covid-19.
Setelah mengetahui hasil itu, LHI mengaku pasrah jika memang penerbangannya harus dibatalkan. Namun, sang dokter dengan terkesan 'memaksa' mengaku bisa mengubah datanya.
"gapapa mba, terbang aja, mba gapapa kok sebenarnya, ga bakal nularin ke orang2 disana. Kalo mau ttp berangkat, ini saya rapid lagi, bayar aja 150k lagi buat test ulangnya," tulisnya seperti dikutip merdeka.com, Sabtu (19/9).
Dokter berinisial EFY terus meyakini LHI untuk melakukan test ulang. Akhirnya korban pun menuruti permintaan sang dokter dan mentransfer uang sebesar Rp 1,4 juta ke rekening yang diduga sebagai pelaku ini.
Selain uang diperas, korban juga mengalami tindak pelecehan seksual oleh sang dokter. Tanpa diduga, sang dokter mencium dan meraba dada korban. Kondisi bandara saat itu masih sepi, korban pun dalam keadaan syok sehingga tidak bisa melawan atau meminta bantuan.
Setibanya LHI di Nias, ia langsung melaporkan kejadian itu ke polisi setempat. Namun, polisi setempat menyarankan untuk LHI melapor ke polisi di mana tempat kejadian perkara berlangsung.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)