Revisi pertumbuhan ekonomi, sinyal BI mulai ubah kebijakan moneter
"Yang menarik, BI mulai concern dan peduli ke pertumbuhan ekonomi."
Bank Indonesia (BI) belum lama ini merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 menjadi 5-5,4 persen dari semula 5,2-5,6 persen.
Langkah tersebut dinilai sebagai bentuk perubahan arah kebijakan moneter yang diambil bank sentral, dari semula hanya berorientasi terhadap pengendalian inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah, menjadi pengoptimalan ruang kendali moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Ekonom PT Mandiri Sekuritas, Leo Putra Rinaldy mengatakan, perubahan arah kebijakan moneter BI dilakukan sejalan dengan laju inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah yang semakin membaik.
"Yang menarik, BI mulai concern dan peduli ke pertumbuhan ekonomi jika dilihat dari pernyataan di Rapat Dewan Gubernur (RDG) Mei kemarin," papar Leo di Tangerang, Banten, Minggu, (29/5).
Menurut Leo, laju inflasi tahunan hingga April 2016 masih cukup terjaga di angka 3,6 persen (yoy) atau masih di bawah 4 persen. Sedangkan nilai tukar rupiah terus menguat setelah terpuruk hingga menyentuh angka Rp 13.600 dalam beberapa pekan terakhir. "Jika rupiah dan inflasi terjaga, BI bisa lebih peduli ke pertumbuhan ekonomi," ungkap Leo.
Tanda lain bahwa bank sentral tengah mendorong pertumbuhan ekonomi adalah dari pernyataan pejabat BI dalam rapat gubernur beberapa waktu lalu. Pernyataan BI tersebut menyebut bahwa ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter yang selama ini terbuka akan dapat dimanfaatkan lebih awal apabila stabilitas makro ekonomi tetap terjaga.
"Sejalan dengan pernyataan tersebut, sikap BI yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 5-5,4 persen dari 5,2-5,6 persen, juga menjadi sinyalemen BI concern ke pertumbuhan ekonomi," tutup Leo.
Baca juga:
Urai macet Lebaran, 4 pintu tol Cikarang-Brebes Timur bakal ditutup
Mudik Lebaran, ruas tol Bawen-Salatiga dipastikan bisa difungsikan
Stok surplus, DPR sesalkan keputusan pemerintah impor bawang merah
Pemerintah harap konsumsi kopi di Indonesia meningkat
Menperin: Di tangan anak muda, kopi jadi industri kreatif
Belum teken perjanjian kontrol tembakau, RI dinilai setara Somalia
Kadin minta pemerintah tak larang ekspor kelapa