RI Jadi Episentrum Penyebaran Covid-19 Bakal Pengaruhi Sentimen Ekonomi Nasional
Sebuah media di Jepang menyebut Indonesia sebagai episentrum penyebaran Covid-19 di Asia lantaran jumlah penambahan kasus harian yang lebih tinggi daripada India. Tercatat pada Selasa (12/7) kasus di Indonesia mencapai 47 ribu sementara di India peningkatan kasusnya 32 ribu.
Sebuah media di Jepang menyebut Indonesia sebagai episentrum penyebaran Covid-19 di Asia lantaran jumlah penambahan kasus harian yang lebih tinggi daripada India. Tercatat pada Selasa (12/7) kasus di Indonesia mencapai 47 ribu sementara di India peningkatan kasusnya 32 ribu.
Kondisi ini dinilai meresahkan karena kasus harian di Indonesia lebih banyak meski penduduknya hanya seperlima India. Belum lagi proses pelacakan kasus yang dianggap masih buruk.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
Ekonom INDEF, Eko Listiyanto menilai pandangan tersebut bisa mempengaruhi sentimen ekonomi nasional di masa mendatang. Bukan tidak mungkin perbaikan ekonomi juga akan berpengaruh, terlebih sebelum terjadi lonjakan kasus, tren pemulihan ekonomi nasional telah terlihat.
"Dampaknya ini pada sentimen ekonomi ke depan. Tadinya trennya ini mau pulih, kalau sekarang ini yang terjadi, dampaknya ke target pemulihan ekonomi bisa tidak tercapai," kata Eko saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (19/7).
Berbagai indikator ekonomi nasional telah menunjukkan perbaikan sebelum gelombang baru penyebaran Covid-19 terjadi di Indonesia. Beberapa di antaranya Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang sudah di atas 100 dan PMI manufaktur yang sudah mengarah pada pemulihan.
Hal-hal tersebut diperkirakan akan kembali menurun setelah pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali dan PPKM Mikro pada sebagian wilayah di luar Jawa-Bali. Bahkan Eko menilai target pertumbuhan ekonomi nasional yang direvisi pemerintah yakni 3,7 persen - 4,5 persen juga tidak akan tercapai di akhir tahun 2021.
"Target yang direvisi pemerintah juga tidak sampai, dugaan saya tidak sebesar itu," kata Eko.
Pengendalian kasus varian delta menjadi tantangan yang harus dipecahkan pemerintah. Eko menuturkan, India berhasil mengendalikan kasus dalam waktu 2 bulan dengan tingkat pelacakan yang lebih bagus dari Indonesia. Selain itu India juga menerapkan kebijakan pengncian wilayah (lockdown) dalam beberapa waktu untuk menekan penyebaran varian delta.
Bila pengendalian kasus di Indonesia tidak lebih baik dari India, dia menilai akan memupus berbagai pencapaian pada semester I-2021. Sebab waktu untuk bangkit dari pelemahan ekonomi semakin singkat.
"Kalau misalkan ini dalam 2 bulan tidak terkendali, dugaan saya akan memupus yang di awal seperti IKK dan hasil produksi," katanya.
Perekonomian nasional bisa saja mencapai target yang ditetapkan pemerintah jika pengendalian Covid-19 hanya berlangsung selama 2 bulan. Sehingga mulai bulan September hingga Desember, perekonomian bisa digenjot maksimal dengan catatan kasus harian sudah mulai turun hingga dibawah 5 ribu per hari. Sebaliknya, bila kondisi ini berlangsung lebih dari 2 bulan, maka akan mempengaruhi ekspektasi para investor.
"Kalau lebih dari India, ekspektasi dari investor ini jadi berubah, di Idia ini delta sudah jadi standar, kalau di kita ini kan masih belum terkendali," kata dia.
Untuk itu, kata Eko kunci dari ini semua terletak pada kecepatan pemerintah mengendalikan kasus. Bisa pengendalian lebih cepat dari 2 bulan, dengan kasus harian hanya di bawah 5 ribu per hari maka dampak dari episentrum penyebaran virus ini bisa diminimalkan. Sebab kalangan menengah atas di Indonesia masih memiliki cukup dana untuk dibelanjakan. Sedangkan saat ini mereka menahan diri untuk belanja karena kondisi Covid-19 yang tengah meningkat.
"Kelas menengah atasnya ini punya uang, kalau terkendali kasusnya mereka akan segera spending kembali," tandasnya.
(mdk/azz)