DPR Siap Awasi Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cisem yang Digarap BPH Migas
Ridwan menyampaikan bahwa dalam menjalankan tugas-tugas konstitusional sebagai anggota dewan dari Komisi VII DPR RI, pihaknya perlu melakukan pengawasan Proyek Ruas Trasmisi Cisem sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah berhenti selama 14 (empat belas) tahun tidak dilakukan pembangunan.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tengah melaksanakan pembangunan pipa transmisi gas bumi pada ruas Cirebon-Semarang (Cisem). Proyek Ruas Trasmisi Cisem ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), sesuai Peraturan Presiden 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan.
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa saat memimpin rapat koordinasi dengan stakeholder terkait di Semarang meminta agar Komisi VII DPR RI dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong PT Rekayasa Industri (Rekind) selaku pemenang lelang pipa transmisi ruas Cisem pada 2006 untuk segera melakukan pembangunan.
-
Apa yang dilakukan oleh BPH Migas di Batam? Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan ke Stasiun Gas Panaran PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI), Batam, Kepulauan Riau.
-
Apa yang dipantau BPH Migas di Papua Barat Daya? Kepala BPH Migas Erika Retnowati menyampaikan, BPH Migas melakukan pemantauan di Sorong, Papua Barat Daya, untuk melihat pasokan BBM dan kesiapan Badan Usaha Penugasan dalam program BBM Satu Harga tahun 2024.
-
Apa saja yang ditinjau oleh BPH Migas di Terminal BBM Palaran? Kunjungan tersebut dihadiri oleh Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief dan Saleh Abdurrahman melihat secara langsung kesiapan pasokan BBM di fasilitas yang dikelola PT AKR Corporindo Tbk, termasuk fasilitas bongkar muat/jetty (pelabuhan khusus BBM).
-
Kenapa BPH Migas memantau pasokan BBM di Papua Barat Daya? “Kami tentu ingin mengetahui kondisi terkini dari penyediaan dan pendistribusian BBM, khususnya untuk area Papua dan Maluku dengan ragam tantangan yang dimiliki. Hingga saat ini, kondisi stok BBM di Papua Barat Daya dalam kondisi aman,” tutur Erika saat ditemui di Fuel Terminal Sorong, Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Rabu (10/07/2024).
-
Apa yang dibicarakan dalam audiensi BPH Migas dengan Gubernur Bengkulu? “Hari ini kami melakukan audiensi dengan Bapak Gubernur Bengkulu. Kami, BPH Migas bersama dengan Pertamina Patra Niaga, memberikan informasi dan berdiskusi langkah-langkah untuk memitigasi agar penyaluran BBM di Bengkulu lancar dan terkendali. Alhamdulillah, ada beberapa poin yang akan kami lakukan bersama,” tuturnya, di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Kamis (15/8/2024).
-
Kenapa BPH Migas melakukan pemantauan di SPBU di Lombok? Pasokan BBM subsidi maupun non subsidi dalam keadaan aman," kata Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman disela-sela peninjauan ke sejumlah SPBU di Lombok, Selasa (10/9/2024).
Usai rapat di Semarang, rakor kemudian dilanjutkan di Bogor. Hadir dalam rapat koordinasi lanjutan di Hotel Aston Bogor antara lain, Anggota Komite BPH Migas Jugi Prayogo, Komisi VII DPR RI, M Ridwan Hisjam, Perwakilan Kantor Staf Presiden (KSP), Perwakilan Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA Bappenas, Perwakilan Deputi Kemaritiman dan Investasi Setkab, Kemenko Maritim, Sujarwanto Dwiatmoko Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Perwakilan PT. Rekayasa Industri, PT. PGN Agustinus Hendrayana Dirut PT. Energasindo Heksa Karya, Andi Dirut PT. Bayu Buana Gemilang, dan Iwan Azis Direktur PT. Tracon Industri Solusindo (KPPI). Selain itu hadir pula via zoom antara lain perwakilan Ditjen Migas, perwakilan dari PT. PGN, Perwakilan PT Pertamina Gas, dan Perwakilan PT Pertagas Niasa.
Rapat koordinasi lanjutan di Hotel Aston Bogor ©2020 Merdeka.com
Dalam Rakor lanjutan tersebut Ridwan Hisjam berpesan bahwa di masa mendatang merupakan era baru bagi sektor migas yakni era Gas Bumi. "Sebagaimana kita ketahui bahwa proven reserve minyak bumi sebesar 2.5 miliar barrel. Dengan asumsi rata-rata per tahun 781 ribu BOPD maka kurang dari 9 (Sembilan) tahun minyak bumi akan habis," ujar Ridwan.
Lebih lanjut Ridwan menyampaikan bahwa saat ini reserve gas bumi konvensional sebesar 100,2 TSCF artinya cadangan kita sangat besar untuk gas bumi, itu bermakna era ke depan era Gas Bumi. Oleh karena itu pembangunan pipa transmisi Cisem memiliki manfaat yang besar yakni mendukung program diversifikasi energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar bersubsidi dan beralih ke penggunaan alternatif gas bumi untuk sektor rumah tangga, transportasi dan industri.
Rakor tersebut menghasilkan 7 (tujuh) kesimpulan yakni pertama, mendorong PT Rekind agar melakukan pembangunan pipa ruas Cisem paling lambat pada September 2020. Kedua, mendorong PT Rekind untuk segera menandatangani Gas Transportation Agreement (GTA) dengan PT PGN guna memperoleh Final Investment Decision (FID).
Ridwan Hisjam Saat Rapat koordinasi lanjutan di Hotel Aston Bogor©2020 Merdeka.com
Ketiga, proyek ini merupakan PSN sesuai Perpres 79 tahun 2019. Keempat, proyek transmisi Cisem bersama dengan pipa transmisi ruas WNTS-Pemping dan ruas Dumai-Sei Mangke sudah masuk dalam usulan Kementerian ESDM untuk ditetapkan sebagai PSN.
Kelima, pipa ruas transmisi Cisem akan mendukung kebutuhan energi dan bahan baku untuk pengembangan kawasan industri di wilayah Batang, Kendal, industri metanol, pembangkit tenaga listrik, serta pemenuhan kebutuhan Kilang Balongan. Keenam, PT PGN Tbk menjadi Shipper untuk ruas pipa transmisi Gas Bumi Cisem sesuai kesiapan demand. Ketujuh, akan dilakukan rapat secara berkala untuk memonitor perkembangan pembangunan ruas pipa transmisi Gas Bumi Cisem dengan melibatkan Komisi VII DPR RI, BPH Migas, PT Rekind dan PGN Group sesuai permintaan Gubernur Jawa Tengah.
Selain itu sebagai tindak lanjut dari Rapat Koordinasi percepatan pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-semarang (Cisem) tanggal 11 Agustus 2020 di Semarang, maka dilakukan rapat koordinasi lanjutan di Bogor pada tanggal 4 September 2020 yang menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
Disepakati PT PGN Tbk (Pertamina Group) dan PT. Rekind akan menandatangani Head of Agreement (HOA) pada tanggal 8 September 2020 di Kantor PGN Tbk dan dilanjutkan Gas Transportation Agreement (GTA) untuk pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Ruas Pipa Transmisi Pipa Gas Bumi Cirebon-Semarang paling lambat akhir September 2020 di Kantor BPH Migas.
Kedua, Ditjen Migas berkomitmen untuk membantu mempercepat proses mengeluarkan Izin Usaha sementara setelah HOA antara PT. Rekind dan PT. PGN Tbk (Pertamina Group) ditandatangani. Ketiga PT. Rekind berkomitmen untuk melakukan pembangunan fisik pipa ruas Cirebon-Semarang paling lambat dimulai pada bulan September 2020.
Keempat Terdapat potensi kebutuhan gas bumi di Jawa Tengah. Kelima akan dilakukan business meeting untuk mempertemukan calon buyer (demand) dengan shipper, transporter dan Badan Usaha Niaga Gas Bumi melalui pipa di Jawa Tengah.
Rapat koordinasi lanjutan di Hotel Aston Bogor©2020 Merdeka.com
Ridwan menyampaikan bahwa dalam menjalankan tugas-tugas konstitusional sebagai anggota dewan dari Komisi VII DPR RI, pihaknya perlu melakukan pengawasan Proyek Ruas Trasmisi Cisem sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah berhenti selama 14 (empat belas) tahun tidak dilakukan pembangunan. "Pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas CISEM diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan-kawasan industri baru di sepanjang jalur pipa CISEM. Para pelaku industri juga diharapkan dapat beralih dari penggunaan Bahan Bakar khususnya HSD dengan memanfaatkan gas bumi dalam pengoperasiannya, sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatan Gas Bumi domestic," pungkas Ridwan
(mdk/hhw)