Right issue ke pemerintah, WIKA raup dana Rp 6,1 T
Nantinya right issue akan dilakukan mulai Oktober 2016 hingga akhir tahun ini.
Direktur Utama PT Wijaya Jarya (WIKA) Bintang Perbowo mengatakan pihaknya akan menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue senilai Rp 6,1 triliun. Nantinya right issue akan dilakukan mulai Oktober 2016 hingga akhir tahun ini.
Penyerapan rights issue dari perusahaan pelat merah tersebut sebesar Rp 4 triliun menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN). Sementara Rp 2,1 triliun sisanya diserap dari masyarakat.
-
Siapa Ury Kartha? Ury Kartha, meskipun bukan selebriti, namun sudah cukup populer dan memiliki banyak penggemar.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa Widodo memilih untuk beternak kambing? Setelah itu ia pulang ke kampung halamannya dan sempat cukup lama jadi pengangguran. Namun ia tak ingin terus berlarut-larut menatapi nasib.
-
Kenapa Bripka Aryanto Wibowo membudidayakan lele? Ia memulai budidaya lele dengan menjalin kerja sama dengan pemerintah desa dan warga setempat demi menjaga ketahanan pangan selama masa pandemi.
-
Siapa Prof. Sarijaya? Momen haru tercipta saat Prof. Ir. Sarijaya dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Teknik UGM di ruang Balai Senat UGM pada Kamis (1/2).
"Right issue tersebut untuk pembangunan infrastruktur, Tol Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, listrik, air," ujar Bintang di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (12/7).
Dengan adanya rights issue ini, dia berharap pertumbuhan kinerja perusahaannya bisa meningkat hingga 30 persen. Apalagi setelah diberlakukannya program pengampunan pajak atau tax amnesty, sehingga banyak investor yang akan menanamkan modalnya.
"Tahun lalu, pertumbuhan hanya 25 persen. Pertumbuhan kontrak sampai Juni 2016 sudah Rp 15 triliun kontrak baru atau tumbuh dari tahun lalu sebesar 30 persen. Targetnya Rp 50 triliun di 2016, dan akhir bulan ini tambah lagi Rp 15 triliun," imbuhnya.
Bintang menambahkan, pihaknya akan melakukan proses pengajuan rights issue ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Agustus 2016. "Juli ini kita daftar. Kan harus ada RUPSLB lagi. Nanti itu tanggal 22 Agustus," pungkasnya.