Riset: RI Masuk Negara dengan Tingkat Stress Tinggi Terkait Investasi Kripto
Investor aset kripto mulai khawatir akan masa depan pasar kripto ke depannya. Sebab, kapitalisasi pasar kripto di 2022 turun di bawah USD 1 triliun, dan Bitcoin (BTC) turun 65 persen dari level tertinggi sepanjang masa.
Investor aset kripto mulai khawatir akan masa depan pasar kripto ke depannya. Sebab, kapitalisasi pasar kripto di 2022 turun di bawah USD 1 triliun, dan Bitcoin (BTC) turun 65 persen dari level tertinggi sepanjang masa.
Situs web data kripto, CoinKickoff, melaporkan Indonesia masuk dalam daftar negara yang memiliki tingkat stres terkait investasi kripto yang tinggi di kawasan Asia Tenggara. Riset ini menganalisa 131 negara dan melakukan pengumpulan data berdasarkan analisis tweet yang diberi geotag untuk tagar dari 50 aset kripto paling populer berdasarkan kapitalisasi pasar.
-
Bagaimana cara Mendag meningkatkan literasi terkait aset kripto? Mendag berharap, Bursa Kripto dapat berkolaborasi dengan pemerintah untuk terus melakukan literasi kepada masyarakat dengan memberikan informasi yang tepat terkait risiko, manfaat, dan potensi dari Perdagangan Aset Kripto.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Siapa yang menerbitkan Rupiah Digital? Rupiah Digital hanya diterbitkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral Negara Republik Indonesia.
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
Menurut riset bertajuk 'Where Are People Most Stressed About the State of Crypto?' Indonesia masuk dalam daftar tiga besar negara yang punya tingkat stres tinggi terkait kripto untuk kawasan Asia Tenggara. Sebab, 19,29% tweet tentang kripto yang berasal dari Indonesia mengandung sentimen stres. Singapura dan Malaysia menduduki posisi pertama dan kedua dengan masing-masing presentase 24,18% dan 20,89%.
Berdasarkan riset tersebut, membuktikan volatilitas pasar kripto dan kurangnya edukasi investasi menjadikan instrumen ini penuh tekanan. Kurangnya edukasi kripto membuat investor melakukan keputusan yang kurang tepat, sehingga biasanya berakhir dengan kinerja yang agak lebih buruk daripada yang dipikirkan sebelumnya.
"Edukasi akan menambah pengetahuan seseorang, sehingga lebih banyak wawasan terkait kripto. Ini dapat memberikan perspektif pasar yang lebih luas, sehingga mengidentifikasi berbagai opsi strategi investasi. Harapannya bisa meningkatkan kepercayaan, karena kerumitan memasuki dunia kripto mungkin cukup menakutkan bagi pemula. Namun, begitu seseorang mulai paham, dekat dan akrab dengan pasar kripto, pandangannya akan berubah dan proses investasi meningkat pesat," kata Public Relations Tokocrypto, Bianda Ludwianto.
Seiring berkembangnya industri, edukasi tentang kripto terus berkembang. Itu sebabnya Tokocrypto fokus pada pengembangan dan memperbarui konten edukasi dan menambahkan materi baru agar terus relevan.
Apa yang dilakukan Tokocrypto juga sudah sesuai dengan regulasi yang dikeluarkan oleh Bappebti terkait kegiatan edukasi dan literasi yang tercantum dalam PerBa (peraturan Bappebti) Nomor 13 Tahun 2022, yaitu memastikan materi atau bahan literasi wajib dilaporkan terlebih dahulu kepada Bappebti.
"Kami memiliki fokus membangun konten edukasi yang bibsa dijangkai oleh seluruh masyarakat. Edukasi kripto bukan hanya untuk generasi Z atau milenial, tetapi segala usia. Kami berusaha untuk mencoba dan memberikan pemahaman tentang dunia keuangan baru ini dan membuka pikiran terhadap peluang investasi alternatif," jelas Bianda.
Alasan Kenapa Market Kripto Turun
Menurut data CoinMarketCap, harga Bitcoin (BTC) telah turun sekitar 5,91% dari kenaikan tertinggi pada bulan Januari lalu di level US$ 24.165. Pada Selasa (14/2) pukul 08.00 WIB, harga BTC terpantau berada di posisi US$ 21.771 dengan penurunan 4,44% dalam tujuh hari terakhir.
Tim Riset Tokocrypto mengatakan penurunan dan volatilitas pasar kripto yang tinggi akhir-akhir ini disebabkan oleh kombinasi antara kekhawatiran investor atas peningkatan penegakan peraturan di Amerika Serikat (AS) dan data laporan Consumer Price Index (CPI) alias Indeks harga konsumen AS bulanan Januari 2023 yang akan mengukur tingkat inflasi. Disamping itu, investor tengah membukukan keuntungan setelah kinerja Bitcoin pada bulan Januari yang luar biasa.
"Tndakan US Securities and Exchange Commission (SEC) terhadap Kraken dan Paxos Trust dan rumor pelarangan staking kripto di AS dapat diterjemahkan menjadi penurunan lebih lanjut untuk Bitcoin dan pasar kripto yang lebih luas. Melihat situasi itu, mendorong investor untuk mulai melakukan aksi jual untuk mendapatkan untung dari kenaikan harga di Januari lalu. Akhirnya BTC mencapai penurunan dalam posisi terendah dalam tiga minggu terakhir," kata Tim Riset Tokocrypto.
Serangkaian kabar buruk tersebut cukup untuk kembali melemahkan harga kripto. Saat ini kemungkinan besar investor masih takut dan khawatir imbas dari perkembangan regulasi kripto di AS yang belum menunjukan hal positif.
Meskipun terjadi penurunan harga pada sebagian besar aset kripto, sentimen pasar kripto masih terjaga dan stabil. Hal tersebut terlihat dari pergerakan sideways pada Bitcoin Fear and Greed Index di area level 48-58 masih dalam kategori Neutral.
(mdk/azz)