Rp2,9 T BLT Dana Desa Telah Disalurkan Ke 4,9 Juta Keluarga Miskin Terdampak Corona
Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, mengatakan Dana Desa yang telah digunakan untuk Bantuan langsung Tunai (BLT) mencapai Rp2,9 triliun. Di mana, jumlah keluarga penerima manfaat BLT sebanyak 4.992.025 keluarga miskin.
Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, mengatakan Dana Desa yang telah digunakan untuk Bantuan langsung Tunai (BLT) mencapai Rp2,9 triliun. Di mana, jumlah keluarga penerima manfaat BLT sebanyak 4.992.025 keluarga miskin.
"BLT desa yang diterima masyarakat di desa ada 47.030 desa. Jadi desa yang sudah menyalurkan BLT sudah 47.030 desa, sedangkan yang sudah mendapatkan dana desa masuk ke rekening itu ada 63.029 desa," kata Menteri Halim dalam Konferensi pers virtual update Penyaluran BLT dana Desa, Rabu (27/5).
-
Kapan Presiden Jokowi memberikan BLT El Nino di Banyumas? Selain itu, Presiden Jokowi juga memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino kepada para penerima manfaat di Gudang Bulog Klahang, Banyumas.
-
Kapan Dewan Banteng resmi dibentuk? Sebanyak 612 anggota aktif dan pensiunan menyetujui pembentukan Dewan Banteng ini yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein. Dewan Banteng resmi terbentuk pada tanggal 25 November 1956.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Di mana PLTA Ketenger berada? Salah satu peninggalan Belanda itu adalah PLTA Ketenger, lokasinya berada di Gerumbul Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa pemerintah memberikan BLT El Nino? Tujuan dari BLT El Nino atau Bantuan El Nino untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak, seperti bantuan pangan, air bersih, dan bantuan ekonomi.
Maka dana desa yang telah tersalur ke rekening kas desa (RKD) di 63.029 desa merupakan 84 persen dari 74.953 desa. "Kalau kita lihat grafiknya itu jalan terus penyaluran BLT meskipun Lebaran, sehingga kalau kita lihat musdesus dengan penyaluran jaraknya pendek, misalnya 23 Mei dari 44.035 desa yang tersalur, terus lebaran tanggal 24, 25, dan 26 itu naik dari 44.035 ribu desa menjadi 47.030 hampir tiga ribu kenaikan," jelasnya.
Hambatan Penyaluran BLT Dana Desa
Sementara itu, lanjut Menteri Halim, untuk kemajuan penyaluran BLT Dana Desa Kab/kota hingga 26 Mei 2020, ada 109 desa yang sudah 100 persen menyalurkan dana desanya, kemudian 138 kab/kota ada yang baru mencapai 75-90 persen yang tersalur, lalu 55 kab/kota masih 50-74 persen yang tersalur, dan 94 kab/kota baru 1-49 yang tersalur. Sedangkan 38 kab/kota lainnya masih belum ada yang tersalur atau nol persen.
"Yang nol persen ini beberapa terkendala, sudah cek di lapangan salah satunya di NTT itu kepala desanya banyak yang baru dilantik, kemudian belum menyusun APBDes, jadi itu kendala yang sifatnya mendasar sehingga banyak 38 kab/kota belum cair sama sekali," ujarnya.
Selain itu, juga ada karena koordinasi yang cukup jauh antar desa, sehingga penyaluran membutuhkan waktu, dan biaya yang cukup besar, seperti daerah Papua, dan Papua Barat yang masih mendominasi, sama halnya daerah Mahakam Kalimantan Timur karena terkendala geografis.
Kendati demikian, Menteri Halim mengaku puas dengan realisasi BLT-DD telah tersalur ke rekening kas desa (RKD) sebanyak 63.029 desa. Ini mencakup 84 persen desa dari total keseluruhan desa penerima bantuan sebanyak 74.953 desa. "Adapun, jumlah keluarga yang telah menerima (BLT-DD) sebanyak 4.992.025. Sedangkan nilai anggaran yang digelontorkan mencapai Rp2,995 triliun," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)