Rugi USD 162,1 juta di 2013, BRAU incar pendapatan USD 1,4 M
Target pendapatan tersebut tersebut terbilang stagnan. Sama dengan tahun lalu sebesar USD 1,42 miliar.
PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) mencatatkan rugi bersih pada 2013 sebesar USD 162,1 juta. Angka kerugian ini menurun jika dibandingkan kerugian tahun sebelumnya yang mencapai USD 179,5 juta.
Presiden Direktur PT Brau Coal Energy Amir Sambodo menjelaskan kerugian terjadi karena harga penjualan rata-rata FOB batu bara menurun sebesar 16 persen, menjadi USD 59,6 per ton dibandingkan tahun lalu.
"Penurunan ini masih bisa dikompensasi dengan kenaikan volume penjualan sebesar 11 persen menjadi 23,3 juta ton di 2013," ucap Amir di Hotel Le-Meridien, Jakarta, Senin (30/6).
Pada 2014 ini, emiten pertambangan tersebut mengincar pendapatan mencapai USD 1,4 miliar. Angka ini terbilang stagnan dari pendapatan tahun lalu yang sebesar USD 1,42 miliar.
Target pendapatan akan didongkrak oleh pembangunan power plant dengan kapasitas 1.000 Mega Watt (MW) yang akan meningkatkan produksi batu bara. "Power plant ini akan menaikkan produksi batu bara dan akan menaikkan pendapatan kami."
BRAU saat ini mengalokasikan dana belanja modal hingga Juni 2014 sebesar USD 50 juta untuk mengoperasikan power plant. Sampai dengan Mei 2014, pendapatan BRAU sudah mencapai USD 579 juta. Sedangkan, sampai dengan Juni 2014, jumlah produksi batu bara perseroan sudah mencapai 12,15 juta ton.
-
Siapa saja yang memegang saham PT Berau Coal Energy Tbk? Saat ini, PT Berau Coal Energy Tbk menguasai 90 persen saham perusahaan dan 10 persen dimiliki oleh Sojitz Coorporation.
-
Apa saja yang dilakukan oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC)? PT KPC adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk pelanggan industri baik pasar ekspor maupun domestik.
-
Bagaimana Pertamina ingin membangun energi berkelanjutan? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
-
Apa saja yang dilakukan dalam program "BerSEAnergi untuk Laut"? Program ini mencakup kegiatan mulai dari pendidikan literasi bagi anak usia sekolah yang bertajuk “LiteraSEA”, pemberdayaan dan peningkatan kesehatan masyarakat pesisir, coastal clean up, hingga konservasi biota dan ekosistem laut seperti mangrove, terumbu karang dan hiu paus.
-
Bagaimana Pertamina Geothermal Energy mengelola proyek Lumut Balai Unit 2? Dalam kesempatan ini, Julfi menjelaskan proyek Lumut Balai Unit 2 ini dikelola melalui kolaborasi antara Indonesia dengan negara-negara Indo-Pasifik, yaitu Jepang dan Tiongkok.
-
Mengapa Pemkab Cilacap berencana menguji coba perahu nelayan berenergi listrik? Peralihan ke energi listrik ini disinyalir lebih ekonomis dibanding menggunakan bahan bakar yang lama.