Rupiah Bergerak Melemah Sentuh Level Rp 14.166 per USD
Rupiah dibuka di level Rp 14.150 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.133 per USD. Rupiah masih terus melemah usai pembukaan, namun sempat menguat tipis di level Rp 14.155. Kemudian Rupiah melemah kembali dan saat ini berada di posisi Rp 14.166 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Rabu (10/4). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.150 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.133 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih terus melemah usai pembukaan, namun sempat menguat tipis di level Rp 14.155. Kemudian Rupiah melemah kembali dan saat ini berada di posisi Rp 14.166 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Bank Indonesia (BI) bersama Bank Negara Malaysia (BNM), dan Bank of Thailand berkomitmen mendorong penggunaan mata uang lokal (local currency settlement framework) dalam transaksi perdagangan bilateral di kawasan ASEAN.
Penggunaan mata uang lokal dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada Dolar AS dan menciptakan perekonomian yang lebih efisien. Terakhir Indonesia menjalin kerja sama dengan Bangkok Sentral ng Pilipinas (BSP/Bank Sentral Filipina).
Direktur Departemen Internasional Bank Indonesia, Wahyu Pratomo mengakui bahwa hingga saat ini masih belum banyak pelaku usaha yang memanfaatkan skema ini dalam transaksi dengan negara mitra.
"Di lapangan ada beberapa kendala. Dari interaksi dengan pelaku usaha sebagian besar pelaku usaha belum aware dengan opsi local currency. Wajar karena baru berjalan satu tahun. Butuh waktu mengubah kebiasaan. Pelaku usaha sejak dulu terbiasa pakai USD untuk settlement-nya," ungkapnya di Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (9/4).
"Informasi dari perbankan untuk transaksi dengan Thailand dan Malaysia, infrastruktur di perbankan kita sudah siap. Hanya memang masalah di kesadaran, perbankan sudah lakukan sosialisasi skema itu," lanjut dia.
Baca juga:
Tinggalkan Dolar, BI Dorong Penggunaan Mata Uang Lokal di Transaksi Bilateral ASEAN
Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Level Rp 14.183 per USD
BI: Modal Asing Masuk Indonesia Capai Rp 90 Triliun Hingga Akhir Maret
Bank Indonesia: Rupiah Melemah 0,5 Persen Dalam Sepekan Terakhir
BI Sebut Rupiah Melemah Akibat Tertekan Defisit Transaksi Berjalan
Rupiah Menguat Tipis di level Rp 14.172 per USD