Rupiah Bergerak Menguat Jelang Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III
Rupiah dibuka di Rp14.380 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.565 per USD. Rupiah sempat melemah ke Rp14.427 per USD. Kemudian, menguat tipis ke Rp14.418, dan saat ini kembali melemah ke Rp14.422 per USD.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stagnan di perdagangan hari ini, Kamis (5/11). Rupiah dibuka di Rp14.380 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.565 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat melemah ke Rp14.427 per USD. Kemudian, menguat tipis ke Rp14.418, dan saat ini kembali melemah ke Rp14.422 per USD.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak positif jelang pengumuman Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III 2020 oleh Badan Pusat Statistik siang nanti.
"Data ekonomi PDB kuartal III bisa menggerakkan rupiah hari ini selain sentimen eksternal pemilu AS," kata Ariston di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (5/11).
Pertumbuhan ekonomi diprediksi analis minus 3 persen secara tahunan (yoy) tapi naik 5,34 persen secara kuartalan (qoq), artinya ada pemulihan meski masih minus secara tahunan. "Hasil ini mungkin sudah diproyeksikan pasar yaitu ada pemulihan di kuartal III karena PSBB sudah diperlonggar dan stimulus sudah jalan. Ini positif untuk rupiah," ujarnya.
Waspadai Pilpres AS
Namun di sisi lain, pasar masih mewaspadai pemilu AS yang bisa menggerakkan dolar AS. Kemenangan Biden sudah mulai terlihat setelah hasil perhitungan suara di Wisconsin dan Michigan lebih condong ke Biden.
Menurutnya, pagi ini indeks saham Asia positif kemungkinan karena menanggapi hasil ini karena Demokrat lebih disukai pasar dalam pemilu kali ini. Namun perhitungan masih jalan dan kemungkinan akan keluar hasil yang ketat.
Banyaknya surat suara yang dikirim melalui pos juga menambah lama perhitungan. Selain itu, hasil juga akan semakin lama karena partai pendukung Trump berencana melakukan gugatan hukum terhadap perhitungan suara bila hasilnya kemenangan tipis untuk lawan.
Dia memperkirakan hari ini rupiah bergerak melemah tipis di kisaran Rp14.520 per USD hingga Rp14.600 per USD. "Ini akan menambah ketidakpastian di pasar dan dolar AS masih bisa menguat lagi karena ketidakpastian tersebut," kata Ariston.
(mdk/azz)