Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Positifnya Ekonomi AS
Rupiah dibuka di Rp14.380 per USD, menguat tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.382 per USD. Rupiah masih sempat melemah usai pembukaan di Rp14.378 per USD. Namun, Rupiah lanjut melemah dan saat ini berada di Rp14.386 per USD.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Jumat (13/8). Rupiah dibuka di Rp14.380 per USD, menguat tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.382 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih sempat melemah usai pembukaan di Rp14.378 per USD. Namun, Rupiah lanjut melemah dan saat ini berada di Rp14.386 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta berpotensi terkoreksi, seiring positifnya data ekonomi Amerika Serikat (AS).
"Akhir pekan ini sepertinya rupiah akan melemah karena kecenderungan penguatan dolar AS. Indeks dolar AS masih tinggi sedikit di bawah 93," kata Rully di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (13/8).
Menurut Rully, penguatan tersebut terutama karena memang data-data ekonomi AS cukup positif dan optimisme masih sangat tinggi, meski ada peningkatan COVID dari varian Delta. Vaksinasi di Negeri Paman Sam itu dinilai sudah cukup baik dan pandemi masih relatif terkendali.
"Data-data yang telah keluar saya rasa sudah cukup diantisipasi oleh The Fed dan The Fed cepat atau lambat pasti akan melakukan tapering," ujar Rully.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (12/8) bahwa klaim pengangguran sedikit menurun menjadi sebanyak 375.000 klaim pada pekan lalu, lebih rendah dari konsensus 387.000. Sementara kenaikan inflasi harga konsumen AS berhenti pada Juli di level 5,4 persen (yoy) atau sesuai dengan ekspektasi pasar.
Terkait pandemi, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air terus menurun di mana pada Kamis (12/8) mencapai 24.709 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,77 juta kasus. Meski demikian, jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 masih relatif tinggi yaitu bertambah 1.466 kasus sehingga totalnya mencapai 113.644 kasus.
Sementara itu, sebanyak 3,25 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 mencapai 412.7761 kasus. Rully mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.375 per USD hingga Rp14.420 per USD.
Baca juga:
Rupiah Ditutup Stagnan di Level Rp14.382 per USD
Rupiah Berpotensi Menguat Usai Inflasi AS Tak Sesuai Ekspektasi
PPKM Diperpanjang, Rupiah Ditutup Melemah di Rp14.383 per USD
Rupiah Melemah ke Rp14.393 per USD Seiring Perpanjangan PPKM
'Penggunaan QRIS Buat Pembayaran Lebih Aman, Cepat dan Praktis'
Kurs Rupiah Melemah ke Rp14.353/USD Dibayangi Pengurangan Stimulus Bank Sentral AS