Rupiah dibuka menguat di level Rp 14.563 per USD
Rupiah dibuka di level Rp 14,563 per USD, menguat tipis dibanding penutupan kemarin di level Rp 14.588 per USD. Namun, Rupiah kemudian bergerak melemah usai pembukaan hingga ke level Rp 14.570 per USD. Saat ini, Rupiah masih melemah di level Rp 14.574 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Selasa (21/8). Rupiah dibuka di level Rp 14,563 per USD, menguat tipis dibanding penutupan kemarin di level Rp 14.588 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah kemudian bergerak melemah usai pembukaan hingga ke level Rp 14.570 per USD. Saat ini, Rupiah masih melemah di level Rp 14.574 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Nanang Hendarsyah mengaku sulit membalikkan tren Rupiah yang melemah terhadap Dolar Amerika Serikat. Sebab, Indonesia masih mengalami defisit transaksi berjalan (current account defisit/CAD).
Selain itu, secara global saat ini Dolar tengah menguat di hampir semua nilai tukar mata uang banyak negara di dunia.
"Makanya gini, kami melihatnya tidak semua negara bisa membalik Dolar. Semua melemah," kata Nanang di Gedung BI, Senin (20/8).
Dia mengungkapkan, saat ini Rupiah sudah melemah 7 persen terhadap Dolar. Mata uang negara lain pun mengalami hal yang sama dengan besaran pelemahan yang berbeda-beda. "Untuk rupiah misalnya sudah melemah 7 persen, India 9 persen, dan ada negara lain yang sampai 20 persen," ujarnya.
Kendati demikian, dia menegaskan BI akan selalu melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.
Baca juga:
BI nilai wajar likuiditas valas mengetat di tengah penguatan USD
BI beberkan alasan Rupiah bakal sulit menguat
BI relaksasi aturan lindung nilai, minimum hedging jadi USD 2 juta
PLN janji tak naikkan tarif listrik meski nilai tukar Rupiah melemah
Bos Waskita keluhkan pelemahan Rupiah pengaruhi nilai proyek
Bank Indonesia: Kita optimis Rupiah stabil di Rp 14.400 pada tahun depan