Rupiah diprediksi baru bisa menguat akhir 2014
Kalau BI membiarkan level Rupiah sekarang, itu akan bisa mengurangi tekanan Current Account Defisit.
Ekonom Standard Chartered Eric Sugandi memproyeksi, tekanan dolar Amerika Serikat (USD) terhadap Rupiah masih akan berlangsung hingga semester I tahun ini. Namun, menjelang akhir tahun, Rupiah akan kembali menguat.
"Jadi akhir tahun perkiraan Rupiah menguat, semester I forecast Rp 12.500 per USD, akhir tahun Rp 11.400 per USD," kata Eric di Jakarta, Senin (27/1).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Siapa saja yang bisa menjadi Pejuang Rupiah? "Orang-orang sukses tidak berbakat; mereka hanya bekerja keras, kemudian berhasil dengan sengaja."
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Apa itu seni rupa? Seni rupa adalah cabang seni yang diciptakan melalui media rupa (visual) yang dapat dilihat oleh mata dan dirasakan melalui rabaan.
Menurut Eric, depresiasi Rupiah dapat mengurangi tekanan terhadap defisit transaksi berjalan apabila Bank Indonesia membiarkan pergerakan Rupiah sesuai kondisi perekonomian yang berkembang.
"Kalau BI membiarkan level Rupiah sekarang, itu akan bisa mengurangi tekanan Current Account Defisit," jelas Eric.
Namun, lanjut Eric, kondisi ekonomi nasional masih diintai risiko lain yakni pemilu yang bisa menyebabkan investor asing mengambil langkah menunggu (wait and see). Dari faktor eksternal, ekonomi nasional dibayangi kebijakan tappering off dan kondisi emerging market yang sedang memburuk.
Oleh sebab itu, Eric memproyeksi, Bank Indonesia akan kembali menaikkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 50 basis poin di semester I 2014.
"Tapi semester II kami pikir kondisi akan lebih baik, karena tappering sudah di price in, kita sudah ada keputusan presidennya siapa, investor asing kan mau tak mau menerima kan," tutup Eric.
(mdk/noe)