Rupiah ditutup menguat tipis 3 poin ke Rp 13.597 per USD
Pergerakan Rupiah sepanjang hari cenderung melemah, namun berhasil ditutup menguat.
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD) ditutup menguat tipis di Rp 13.597 per USD. Rupiah hanya menguat 3 poin atau 0,02 persen dibanding penutupan kemarin di Rp 13.600 per USD.
Data Bloomberg mencatat, pergerakan Rupiah sepanjang hari cenderung melemah. Bahkan Rupiah sempat menyentuh level Rp 13.610 per USD yaitu pukul 14.45 WIB, namun kemudian kembali turun.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Analis NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan laju Rupiah masih melanjutkan penguatannya seperti halnya pergerakan sebelumnya yang mampu mengalami kenaikan di tengah laju masih USD yang bergerak naik terhadap sejumlah mata uang.
Adanya rilis pertumbuhan produksi dan investasi China yang menunjukkan perlambatan memberikan tekanan pada laju Yuan dan sentimen dari dalam negeri yang belum sepenuhnya cukup positif tak menghalangi laju Rupiah dapat bertahan menghijau.
Meski masih ada imbas pemberitaan terkait rencana kenaikan The Fed, namun, sudah mulai berkurang sehingga pelaku pasar kembali masuk ke aset-aset mata uang beresiko, termasuk di antaranya Rupiah. Adanya sentimen dari rencana stimulus ECB yang berimbas pada penurunan indeks Euro tidak terlalu memberikan efek negatif pada Rupiah.
Masih berlanjutnya penguatan memberikan ruang bagi Rupiah untuk dapat kembali melanjutkan tren kenaikannya meski jangka pendek.
"Berharap penguatan tersebut dapat berlanjut, tetap mewaspadai dan tetap cermati sentimen yang akan muncul. Laju Rupiah di atas target resisten 13.610. Rp 13.586-13.489 (kurs tengah BI)," ujarnya dalam riset harian, Jakarta, Kamis (12/11).
(mdk/idr)