Rupiah Kembali Melemah Nyaris Rp 15.000 per USD, Ini Kata Sri Mulyani
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pergerakan nilai tukar Rupiah memang dipengaruhi oleh sentimen global maupun domestik. Meski begitu, pihaknya akan terus melakukan pencegahan untuk mengurangi dampak terhadap perekonomian Indonesia.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) kembali melemah di perdagangan hari ini. Pagi tadi Rupiah dibuka di level Rp 14.863 per USD, atau melemah tipis dibanding penutupan minggu lalu di level Rp 14.820 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah terus bergerak melemah usai pembukaan, Rupiah berada di posisi Rp 14.928 per USD, dan kembali menguat pada sore ini di level Rp 14.805 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pergerakan nilai tukar Rupiah memang dipengaruhi oleh sentimen global maupun domestik. Meski begitu, pihaknya akan terus melakukan pencegahan untuk mengurangi dampak terhadap perekonomian Indonesia.
"Waktu penguatan kemarin juga didominasi sentimen yang berasal (dari dinamika global). Kondisi global harus terus kita jaga dan waspadai sehingga bagaimana menjaga ekonomi kita," kata Sri Mulyani saat ditemui di Gedung Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Jakarta, Selasa (13/11).
Bendahara Negara ini mengatakan, terkait dengan kondisi dalam negeri faktor current account deficit (CAD) masih menjadi tekanan terhadap mata uang Garuda. Oleh karena itu, kata dia pemerintah terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan seluruh pelaku usaha untuk menekan defisit.
"Mengenai CAD, saya rasa kita sudah membahasnya dalam sidang kabinet, dalam menko perekonomian, langkah-langkah yang dilakukan bersama kementerian/lembaga terutama dunia usaha dan dengan BI, OJK. Kami akan jalankan (program mengurangi CAD) dan monitor terus," pungkasnya.
Seperti diketahui, Bank Indonesia mencatat defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan III-2018 meningkat sejalan dengan menguatnya permintaan domestik. Defisit transaksi berjalan pada triwulan III-2018 tercatat sebesar USD 8,8 miliar atau 3,37 persen terhadap PDB, lebih tinggi dibandingkan dengan defisit triwulan sebelumnya sebesar USD 8,0 miliar atau 3,02 persen terhadap PDB.
Baca juga:
Samsung ungkap industri elektronik Indonesia tengah melemah, ini sebabnya
Sempat Menguat, Rupiah Kembali Melemah ke Level 14.928 per USD
Rupiah menguat ke level Rp 15.041 per USD, ini kata Bos BI
KSSK catat pelemahan Rupiah mencapai 10 persen
Kuartal III-2018, PLN rugi Rp 18,48 triliun akibat Rupiah melemah
BKPM catat Investasi kuartal III-2018 turun 1,6 persen, ini sebabnya