Rupiah kembali perkasa ke level Rp 13.884 per USD
Rupiah diprediksi bergerak direntang Rp 13.879 per USD hingga Rp 13.904 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) berhasil dibuka menguat pada perdagangan Senin (21/12). Rupiah menguat 33 poin di level Rp 13.884 per USD dibanding perdagangan sebelumnya Rp 13.917 per USD.
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diprediksi bergerak direntang Rp 13.879 per USD hingga Rp 13.904 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, laju USD mengalami pelemahan seiring dengan berkurangnya ketidakpastian The Fed menaikkan suku bunga acuannya. Di akhir pekan lalu laju USD kembali mengalami kenaikan seiring berbaliknya sikap pelaku pasar dari tereforia karena keputusan The Fed tersebut menjadi kembali ke realita terhadap kondisi makro ekonomi global.
Penurunan kembali harga minyak mentah global memberi kesempatan bagi Laju USD untuk menguat. Akibatnya menjadi sentimen negatif bagi laju mata uang lainnya (EUR, GBP, dan NZD) termasuk terhadap laju Rupiah. Akan tetapi, sentimen pelemahan yang terjadi cenderung tipis karena adanya penguatan di sejumlah mata uang lainnya terhadap USD antara lain (JPY, CNY, INR, dan KRW) serta harapan positif akan tetapnya level BI rate.
"Meski hanya melemah tipis namun, tetap perlu untuk menjaga dan mengawasi laju Rupiah yang masih rentan akan potensi pelemahan lanjutan," ujarnya dalam riset harian.
Untuk itu, tetap cermati imbas kembali positifnya laju USD terhadap laju Rupiah. Diharapkan jika terjadi pelemahan maka hanya tipis sehingga laju Rupiah tidak terperosok ke zona merah lebih dalam. Laju Rupiah di atas target support 14.050. Rp 14.048-14.020 (kurs tengah BI).