Rupiah Masih Melemah Sentuh Level Rp 14.626 per USD
Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.603 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan minggu lalu di Rp 14.581 per USD. Rupiah bergerak melemah usai pembukaan hingga melejit di level Rp 14.626 per USD. Namun kembali menguat, dan saat ini berada di level Rp 14.605 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Senin (17/12). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.603 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan minggu lalu di Rp 14.581 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak melemah usai pembukaan hingga melejit di level Rp 14.626 per USD. Namun kembali menguat, dan saat ini berada di level Rp 14.605 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Anton Gunawan, memprediksi rata-rata nilai tukar Rupiah per dolar Amerika Serikat akan berada di kisaran Rp 14.900 per USD pada 2019. Dia mengakui bahwa prediksi nilai tukar Rupiah yang disampaikan pihaknya berbeda dengan prediksi pemerintah sebagaimana tercantum dalam RAPBN 2019, yakni Rp 15.000 per USD.
Proyeksi tersebut dilihat berdasarkan perkiraan bank sentral AS The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali ke level 3 persen hingga 3,5 persen.
"Dugaan kami rata-rata nilai tukar Rp 14.900 per USD. Bila APBN kan rata-rata pakai Rp 15.000. Tapi dengan catatan (suku bunga acuan) The Fed naiknya tiga kali ya jadi 3 persen sampai 3,5 persen," kata dia, di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (12/12).
Selain itu, kata Anton, kondisi perekonomian global dan domestik yang mulai membaik juga akan mengurangi tekanan terhadap Rupiah. Salah satunya indikator perbaikan adalah harga minyak yang diprediksi akan turun, lalu cenderung stabil.
"Masalah lain geopolitik, yang paling besar itu terkait kenaikan harga minyak. Di 2018 awal naik tinggi, tapi jelang akhir tahun kecenderungannya turun, sehingga lebih flat hingga tahun depan," jelasnya.
"Keseluruhan kami lihat dari global dan domestik, kelihatannya kok 2019 sedikit lebih baik daripada 2018. Risiko yang terjadi tadi sudah banyak terjadi di 2018, termasuk depresiasi rupiah sampai 13 persen, meski sekarang sudah membaik. Kelihatannya, tahun depan tidak begitu besar, meski tekanan masih ada dari global," imbuhnya.
Baca juga:
Tahun Politik Dinilai Tak Akan Pengaruhi Ekonomi dan Nilai Tukar Rupiah
Pasar Keuangan Indoneia Dinilai Bergerak Positif di 2019, Ini Pemicunya
Kekayaan Miliuner Indonesia Merosot 42 Persen Akibat Pelemahan Rupiah
ISEI: Perekonomian Indonesia 2018 Sudah On The Track
Bank Mandiri Prediksi Nilai Tukar di 2019 Sebesar Rp 14.900 per USD