Rupiah melemah 25,5 poin, bergerak di zona merah
Harga minyak yang naik serta Dolar AS yang lemah membantu penguatan Rupiah.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (USD) pada perdagangan akhir pekan Jumat (8/4) bergerak di zona merah. Berdasarkan data Bloomberg, Rupiah dibuka melemah tipis 0,19 persen atau 25,5 poin menjadi Rp 13.195 dari posisi sebelumnya Rp 13.162 per USD.
Analis Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan cadangan devisa naik, tapi penguatan Rupiah bisa tertahan. Rupiah menguat bersama dengan hampir semua kurs Asia lainnya hingga Kamis sore.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Harga minyak yang naik serta Dolar AS yang lemah membantu penguatan Rupiah yang juga dibarengi oleh penguatan IHSG serta SUN semenjak pembukaan perdagangan kemarin.
"Hari ini Rupiah masih akan diliputi oleh sentimen pelemahan dollar serta optimisme dari kenaikan cadangan devisa tetapi harga minyak yang kembali melemah, anjloknya S&P 500 serta pemangkasan belanja negara bisa mengembalikan tekanan pelemahan rupiah dalam jangka pendek," ujar dia di Jakarta, Jumat (8/4).
(mdk/sau)