Rupiah melemah, utang Indonesia sampai Agustus tembus Rp 4.363 triliun
Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah hingga akhir Agustus 2018 berjumlah Rp 4.363 triliun. Dengan demikian rasio utang Indonesia sampai Agustus tembus sekitar 30,31 persen.
Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah hingga akhir Agustus 2018 berjumlah Rp 4.363 triliun. Dengan demikian rasio utang Indonesia sampai Agustus tembus sekitar 30,31 persen.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan, utang pemerintah mengalami kenaikan salah satunya dikarenakan faktor eksternal seperti penurunan nilai mata uang Rupiah terhadap mata uang asing lainnya terutama dolar AS.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa Pejuang Rupiah harus bekerja keras? "Tidak ada di dunia ini yang diberikan kepadamu. Kamu harus keluar dan mendapatkannya! Tidak ada yang mengatakan itu akan mudah, tetapi kerja keras selalu terbayar."
"Hal ini memengaruhi besaran total outstanding utang untuk bulan Agustus ini," ujar Luky di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (21/9).
Secara mendetail, total posisi utang untuk SBN berdenominasi Rupiah lebih besar dibandingkan dengan SBN yang berdenominasi Valuta Asing. Dengan demikian, risiko fluktuasi nilai Rupiah terhadap posisi utang Pemerintah dapat diminimalkan.
Komposisi SBN sampai dengan akhir Agustus 2018 mencapai 81,18 persen, lebih besar jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 80,71 persen dari total outstanding. Berdasarkan sumber SBN, komposisi utang SBN dalam Valuta Asing naik ke angka 23,84 persen terhadap total utang dari sebelumnya sebesar 22 persen terhadap total Utang.
"Kenaikan tersebut sejalan dengan strategi Pemerintah untuk melakukan pendalaman pasar obligasi, mengingat posisi Indonesia yang sudah naik kelas menjadi Middle Income Country yang tidak berhak lagi memperoleh pinjaman lunak (konsesional)," jelasnya.
Di sisi lain, SBSN (Sukuk) juga mengalami kenaikan karena semakin banyaknya Kementerian/ Lembaga yang melihat potensi dan menggunakan Sukuk Negara sebagai salah satu sumber pembiayaan proyek dari Kementerian/Lembaga. Hal ini mendorong peningkatan jumlah SBSN secara signifikan.
Selain faktor eksternal, pertumbuhan utang pemerintah juga disebabkan oleh dijalankannya strategi front loading. Strategi front loading merupakan strategi yang dilakukan pemerintah dengan menarik pembiayaan di awal pada saat suku bunga di pasar masih rendah sebelum kenaikan Fed Fund Rate.
Baca juga:
Pengacara Ahmad Dhani nilai laporan utang Rp 200 juta ke polisi salah alamat
Tak bayar utang Rp 200 juta karena bisnis sepi, Ahmad Dhani terancam dipolisikan
Banyak uang, 5 negara ini tak punya utang luar negeri
Bukan utang, ini sektor yang terdampak hebat penguatan Dolar versi Menkeu Sri Mulyani
Prabowo kritik utang pemerintah naik Rp 1 T/hari, JK sebut yang penting bisa bayar